Berita

Anne-Marie Trevelyan, politisi Britania Raya dan sekretaris negara Inggris untuk pembangunan internasional/Net

Dunia

Semua Negara Berupaya Lakukan Pencegahan Penularan Covid-19, Politisi Inggris: Cuma Satu Yang Bisa Hentikan, Vaksin!

SENIN, 11 MEI 2020 | 11:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Saat ini, tidak ada seorang pun yang merasa aman dari wabah virus corona, sampai semua yakin ada pengobatan yang telah membuat semua orang aman. Semua negara di luruh dunia telah mencari cara dan membuat banyak aturan untuk memperlambat penyebaran virus ini.

Namun, hanya satu hal yang akan menghentikan pandemik ini, yaitu vaksin.

Anne-Marie Trevelyan, sekretaris negara Inggris untuk pembangunan internasional yang juga adalah anggota parlemen Britania Raya, mengatakan, kita semua berkontribusi pada perang terhadap penyakit ini dengan cara yang berbeda. Inggris telah melangkah untuk menjadi donor terbesar bagi dana internasional untuk mengembangkan vaksin virus corona yang akan menyelamatkan hidup dan mata pencaharian di seluruh dunia.

"Ilmuwan kami di University of Oxford telah memulai uji coba pada manusia dan bermitra dengan kisah sukses Inggris lainnya, AstraZeneca, salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia, untuk memastikan kami siap memproduksi vaksin yang dapat dikerjakan dalam skala besar," kata Trevelyan dalam artikelnya, Only a Vaccine Will Stop Coronavirus In Its Track, yang ditayangkan pada laman Arab News.

Menurutnya, satu-satunya cara efektif agar bisa keluar dari pandemik ini adalah dengan menyatukan sumber daya, ilmu pengetahuan, dan keahlian kita untuk mencegah gelombang infeksi kedua.

Menurutnya, Inggris bangga telah menjadi tuan rumah pada acara The Coronavirus Global Response International Pledging Conference yang berlangsung pada 4 Mei lalu, di mana di sana bergabung negara-negara seperti Jepang, Jerman, Prancis, Kanada, Norwegia, Italia, Arab Saudi, dan Komisi Eropa.

"Tujuan dari acara ini adalah untuk mengumpulkan 8 miliar dolar AS dari pemerintah dan organisasi global untuk penelitian dan pengembangan vaksin, perawatan, dan tes untuk membantu mengakhiri pandemik ini dan mencegah gelombang infeksi di masa depan," ujarnya.

Inggris telah menjanjikan dukungan signifikan untuk mencapai tujuan ini, termasuk sumbangan terbesar dunia untuk dana Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI) untuk mengembangkan vaksin virus corona.

"Sekarang bangsa kita harus bekerja sama untuk membangun ini dengan memastikan ketika kita menemukan vaksin, itu akan menjangkau orang-orang yang membutuhkannya," ujar Trevelyan.

Pada 4 Juni mendatang, Inggris akan menjadi tuan rumah virtual untuk KTT Vaksin Global yang berfokus pada penggalangan dana untuk membantu  Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi.

"Kami telah menjanjikan pendanaan setara dengan 330 juta pound per tahun selama lima tahun ke depan. Pekerjaan Gavi adalah bagian integral untuk menghentikan penyebaran penyakit secara global dan melindungi negara dari pandemi di masa depan," katanya.

Gavi memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam memberikan vaksinasi yang menyelamatkan jiwa, dan janji untuk Aliansi akan membantu mendukung pekerjaan mereka di 68 negara yang berbeda. Setelah vaksin coronavirus dikembangkan, Gavi juga akan memainkan peran integral untuk memastikan distribusi global.

Trevelyan yakin, pemerintah Inggris dapat bekerja sama untuk menjalani misi ini dengan benar. "Karena satu-satunya cara bagi kita untuk mengalahkan penyakit global ini adalah melalui kerja sama global. Inggris tidak hanya memberikan dukungannya pada konferensi yang dijanjikan, tetapi meminta mitra internasional kami untuk melakukan hal yang sama. Kami membutuhkan semua orang untuk bersatu dan bekerja bersama," tegasnya.

Iya pun mengingatkan kembali apa yang dikatakan oleh Perdana Menteri  Boris Johnson, bahwa menemukan vaksin untuk mengalahkan virus ini bukanlah persaingan antar negara, tetapi upaya bersama yang paling mendesak dari kehidupan kita.

"Kami berada di sini bersama-sama, dan bersama-sama kami akan menang," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya