Berita

Ekonom senior Dradjad Wibowo/Net

Politik

Dradjad Wibowo: Cetak Uang Memang Berisiko Tinggi, Tapi Kita Mau Cari Ke Mana Lagi?

MINGGU, 10 MEI 2020 | 09:45 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Rencana mencetak uang yang didengungkan DPR memang memiliki risiko tinggi dan akan berdampak negatif bagi warga miskin. Apalagi, jika uang yang dicetak dalam jumlah yang sangat besar. Rupiah bisa anjlok tak bernilai.

Begitu tegas ekonom senior Dradjad Wibowo menanggapi penolakan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo atas desakan Badan Anggaran (Banggar) DPR.

“Mencetak uang baru itu risikonya sangat tinggi. Lembar 100 ribu bisa-bisa buat beli tempe saja kurang,” ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/4).

Namun demikian, penolakan Perry Warjiyo itu tentu menimbulkan polemik baru. Setidaknya, Dradjad mempertanyakan sumber pendanaan alternatif untuk stimulus pemulihan ekonomi.

“Semua ekonom sangat memahami alasan BI menolak mencetak uang. Tapi dilemanya, kita mau cari uang dari mana?” katanya.

“Sekarang pajak jeblok. Bahkan penerimaan pajak kuartal I 2020 hanya Rp 246,1 triliun, turun Rp 6,1 triliun  dibanding kuartal I 2019,” tambahnya.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Pasca Penangkapan NW, Polda Sumut Ramai Papan Bunga

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:58

Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:50

Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:43

Serukan Penegakan Kedaulatan Rakyat, GPKR Gelar Aksi Damai di Gedung MK

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:39

4 Perusahaan Diduga Kuat Langgar UU dalam Operasional Pelabuhan Panjang

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:29

Rahmat Bagja Bantah Kenaikan Tukin Bawaslu Pengaruhi Netralitas di Pemilu 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:21

Ketum JNK Dukung Gus Barra Maju Pilbup Mojokerto Periode 2024-2029

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:13

Serahkan LKPD 2023 ke BPK, Pemprov Sumut Target Raih WTP ke 10

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:04

Demi Kenyamanan, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:00

Paskah 2024, Polda Sumut Tingkatkan Pengamanan

Kamis, 28 Maret 2024 | 20:53

Selengkapnya