Berita

Ketegasan Gubenur DKI, Anies Baswedan, disejajarkan dengan Gubernur New York, Andrew Cuomo/RMOL

Politik

Keberanian Anies Baswedan Ungkap Data Penyebaran Corona Disejajarkan Dengan Gubernur New York

JUMAT, 08 MEI 2020 | 16:46 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Dalam wawancaranya dengan media asing The Sydney Morning Herald edisi Kamis (7/5), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, pada masa pandemik seperti saat ini, para pemimpin dan pembuat kebijakan harus mendengarkan dan mempercayai ilmu pengetahuan atau sains.

Anies mengungkapkan, pada 6 Januari lalu setelah mendengar tentang kasus pertama virus corona di Wuhan, China, dirinya bersama Pemprov DKI langsung bergerak cepat untuk melakukan langkah antisipasi.

"Kami mulai mengadakan pertemuan dengan semua rumah sakit di Jakarta, memberi tahu mereka tentang bahaya virus ini. Pada waktu itu kami menyebut 'Pneumonia Wuhan', belum ada Covid," ungkap Anies.

Sebuah fakta pun Anies sampaikan, bahwa Pemprov DKI Jakarta sempat tidak diizinkan oleh Kementerian Kesehatan melakukan pengetesan.

"Jadi, setiap kali kami memiliki kasus, kami mengirimkan sampel ke laboratorium nasional. Dan kemudian laboratorium nasional akan menginformasikan, positif atau negatif. Pada akhir Februari, kami bertanya-tanya mengapa semuanya negatif?" ujar Anies dengan rasa penasaran.

Melihat kondisi saat itu, Anies pun memutuskan untuk membuka data yang turut dipantau Pemprov DKI ke publik.

"Saya katakan kami telah memantau, inilah angkanya. Segera itu semacam ditanggapi oleh Kementerian (Kesehatan) yang mengatakan kami (di DKI) tidak memiliki kasus positif," imbuhnya.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pun menyangkal Indonesia memiliki kasus virus corona. Namun, tak berselang lama, Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan pasien pertama Covid-19 di Indonesia dan mengakui menyembunyikan informasi ke masyarakat untuk menghindari kepanikan.

Atas keberanian Anies tersebut, The Sydney Morning Herald, mensejajarkan sikap Anies dengan Gubernur New York, Andrew Cuomo, yang berani 'melawan' kebijakan Donald Trump.

Menurut The Sydney Morning Herald Anies dan Cuomo telah sama-sama bertindak cepat untuk mengendalikan virus yang mengancam jiwa masyarakat di wilayahnya.

Sikap keduanya dinilai mampu menyelamatkan banyak masyarakat di Kota yang terbilang padat penduduk tersebut. Di mana Jakarta memiliki populasi sekitar 10 juta jiwa, sementara New York memiliki 8,3 juta jiwa.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya