Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani/Net

Nusantara

Pimpinan DPRD DKI: Kalau Tujuan Sri Mulyani Jegal Anies Baswedan, Pakailah Cara Elegan

JUMAT, 08 MEI 2020 | 11:12 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut DKI Jakarta tidak punya anggaran bantuan sosial (bansos) kepada 1,1 juta warga menuai kecaman. Apalagi disebutkan juga bahwa Pemerintah Provinsi DKI lepas tangan dengan meminta pusat membantu menutup bantuan tersebut.  

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik mengecam pernyataan Sri Mulyani tersebut. Menurutnya, Pemprov DKI sudah memberi gelontoran dana ratusan miliar untuk bansos.

"Untuk pembagian bansos Pemprov DKI sudah menyiapkan anggaran Rp 700 miliar. Kalau dikatakan Gubernur Anies lepas tanggung jawab, di mana letak lepas tanggung jawabnya?" kesalnya kepada wartawan, Jumat (8/5).


M. Taufik meminta kepada pemerintah pusat untuk tak mempersoalkan adanya kesamaan data penerima bansos yang mereka miliki dengan Pemprov DKI.

Menurutnya, bansos yang datang dua kali kepada warga tidak masalah asal pekan pendistribusiannya berbeda.

“Yang salah itu kalau pembagian bansosnya dilakukan berbarengan pada hari yang sama, minggu yang sama juga," jelasnya.

Politisi Partai Gerindra itu menegaskan semestinya pemerintah pusat menyatakan terima kasih kepada kepala daerah yang sigap dan tanggap menangani pandemik Covid-19 di daerah dengan baik.

"Jangan sampai ada kompetisi tidak sehat antara pemerintah pusat dengan kepala daerah," sindir Ketua Gerindra Jakarta itu.

Menurutnya tuduhan Menkeu Sri Mulyani bukan hanya tidak sejalan dengan upaya Gubernur Anies yang sejak awal tanggap dan cepat menangani Covid-19 tetapi juga menyakiti hari rakyat ibukota yang memang sedang mengalami kesulitan ekonomi.

Taufik menilai pernyataan Sri Mulyani berbau politis. Dia meminta agar perseteruan politik tersebut dilakukan tanpa mengganggu perut rakyat.

“Kalau tujuannya ingin menjegal Anies Baswedan di kontestasi politik 2024, jangan gunakan cara-cara yang tidak elegan,” tutupnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya