Berita

Maker N95/Net

Dunia

Terbukti Tak Penuhi Standar, AS Cabut Izin Penggunaan Darurat Masker N95 Buatan Tujuh Perusahaan China Ini

JUMAT, 08 MEI 2020 | 10:15 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat menarik otorisasi penggunaan darurat masker respirator N95 buatan tujuh perusahaan China.

Diumumkan oleh Food and Drug Administration (FDA), masker N95 yang dibuat oleh tujuh perusahaan China tersebut terbukti tidak melindungi pemakainya dari virus corona baru seperti yang diklaim.

"Respirator yang tidak lagi muncul dari Appendix A mungkin tidak memberikan efisiensi penyaringan partikulat minumum 95 persen," ujar FDA dalam keterangannya pada Kamis (7/5), seperti dilansir Sputnik.


"Di antara produk yang dihapus dari Appendix A hingga saat ini, berikut ini gagal menunjukkan efisiensi penyaringan partikulat persen minimum 95 persen dalam pengujian yang dilakukan oleh NIOSH (Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja)," lanjut keterangan tersebut seraya menyebutkan nama-nama perusahaan terkait.

Dalam daftar tersebut, perusahaan China yang dicabut izinnya oleh FDA antara lain CTT Co.; Daddybaby Co; Dongguan Xianda Medical Equipment Co.; Guangdong Fei Fan Mstar Technology; Guangdong Nuokang Medical Technology Co.; Huizhou Huinuo Technology Co.; and Lanshan Shendun Technology Co..

Sebelum adanya pencabutan izin dari FDA, beberapa negara Eropa sudah melaporkan adanya kerusakan dalam pasokan medis untuk Covid-19 buatan China, seperti masker hingga baju hazmat. Mereka bahkan sudah mengembalikan pasokan medis tersebut ke China.

Masker N95 yang rusak sebenarnya masih dapat digunakan seolah-olah itu adalah masker bedah standar, yang dapat mencegah orang yang terinfeksi menyebarkan penyakit kepada orang lain. Namun itu tidak berfungsi untuk melindungi pengguna dari infeksi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya