Berita

Afrika/Net

Dunia

WHO: Virus Corona Bisa Merenggut 190 Ribu Nyawa Di Afrika Dalam Satu Tahun

JUMAT, 08 MEI 2020 | 09:29 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memproyeksikan angka kematian akibat virus corona baru (Covid-19) di Afrika bisa mencapai 83.000 hingga 190.000 orang. Sementara jumlah infeksinya bisa mencapai 29 hingga 44 juta orang, jika tindakan pencegahan tidak berhasil dilakukan.

Proyeksi tersebut merupakan hasil sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh kantor regional WHO untuk Afrika yang dirilis pada Kamis (7/5).

WHO menjelaskan, studi tersebut dilakukan berdasarkan pemodelan dengan memperhitungkan faktor demografi, sosial, dan lingkungan, serta beban penyakit yang ada untuk tahun pertama pandemik.


"Sementara Covid-19 kemungkinan tidak akan menyebar secara eksponensial di Afrika seperti yang telah terjadi di tempat lain di dunia, kemungkinan akan membara seperti hotspot transmisi," ujar Direktur Regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti.

"Covid-19 dapat menjadi perlengkapan dalam kehidupan kita selama beberapa tahun ke depan kecuali jika pendekatan proaktif diambil oleh banyak pemerintah di wilayah ini. Kita perlu menguji, melacak, mengisolasi dan merawat," lanjutnya seperti dimuat CGTN.

Dari studi tersebut, WHO mengungkapkan, terjadi tingkat yang lebih rendah dari transmisi Covid-19 di Afrika sehingga kemungkinan wabah bisa berkepanjangan.

Ada pun negara-negara kecil bisa terpengaruh dari hotspot Covid-19 di Afrika saat ini seperti Afrika Selatan, Aljazair, dan Kamerun. Mereka juga berada dalam risiko yang lebih tinggi jika tidak bisa melakukan langkah pencegahan.

Oleh karena itu, dalam kesimpulannya, studi tersebut mengusulkan diadakannya peningkatan infrastruktur kesehatan primer di seluruh Afrika untuk meningkatkan kapasitasnya untuk mengatasi perawatan darurat untuk pasien Covid-19.

Moeti juga menjelaskan, langkah-langkah mitigasi yang kuat adalah kunci untuk mencegah penularan penyakit secara luas yang dapat membanjiri sistem kesehatan yang sudah rapuh di Afrika.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya