Berita

Hasyim Ashari/Net

Nusantara

RKAB Hanya Untuk Lima Perusahaan, PD KAMMI Sebut Pemprov Bangka Belitung Diskriminatif

KAMIS, 07 MEI 2020 | 23:48 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Bangka Belitung Hasyim Ashari menyesali kebijakan Pemprov Bangka Belitung yang menerbitkan Rencana Kegiatan dan Anggaran Biaya (RKAB) kepada lima perusahaan tambang besar untuk beroperasi.

Ketua Umum PD KAMMI Bangka Belitung Hasyim Ashari menyebutkan, keputusan tersebut sangat melukai hati warga Bangka Belitung. Apalagi di tengah pandemik Covid-19.

"Tentu kebijakan ini tidak adil dan patut dipertanyakan. Harusnya pemprov membuka semua jangan hanya lima perusahaan tersebut,” tegas Hasyim dalam keterangannya, Rabu (7/5).

Kata dia, pemprov tidak memberikan kebijakan stimulus ekonomi yang merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, masih banyak masyarakat Babel yang mengeluh susah mendapat makanan.

“Di samping tidak adanya bantuan pemerintah masyarakat juga tidak punya uang akibat tidak mendapat gaji dari perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja yang tidak mendapatkan RKAB dari pemprov sehingga tidak bisa operasi,” jelasnya.

KAMMI, lanjutnya, keadaan tersebut menjadi masalah krusial yang berujung malapetaka bagi rakyat di Babel.

Hasyim berharap Pemprov Babel berikan stimulus ekonomi yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat di tengah pandemi covid-19.

“Semestinya Pemprov berikan persetujuan RKAB tanpa diskriminasi dan terapkan kebijakan yang setara pada seluruh IUP timah yang ada di Babel,” ujarnya.

Tuntutan tersebut tentu sebagai bentuk kepedulian KAMMI kepada para buruh yang terdampak karena adanya keputusan tersebut, mereka tentu masih butuh makan dan hidup layak.

PD KAMMI meminta pemangku kepentingan di pusat untuk perhatikan masalah itu, dan berharap aparat hukum dapat bertindak bila terjadi penyelewengan.

“Aparat harus siap bertindak, sebab ada indikasi main mata dan penyelewengan kewenangan. Kami harap gubernur tinjau ulang dan buka IUP tanpa pilih kasih,” pungkas Hasyim.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya