Berita

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade/Net

Politik

Andre Rosiade Tidak Ingin Subsidi Bunga Sektor Non UMKM Diambil Dari Himbara

KAMIS, 07 MEI 2020 | 21:42 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Paket kebijakan subsidi bunga kredit bagi non usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sedang digodok Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendapat perhatian serius dari anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade.

Dia mempertanyakan asal muasal anggaran subsidi tersebut. Ini mengingat dalam Perppu 1/2020 anggaran untuk stimulus perbaikan ekonomi hanya Rp 150 triliun.

“Angka ini bila di-breakdown hanya cukup dipakai untuk restrukturisasi dan subsidi bunga nasabah UMKM, itu pun masih kurang. Lantas darimana anggaran subsidi bunga untuk sektor non UMKM ini?” tanyanya kepada wartawan, Kamis (7/5).

Politisi Partai Gerindra ini menduga anggaran tersebut diambil dari bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yang nantinya akan ditugasi menjaga likuiditas industri perbankan.

Andre tidak ingin dugaannya itu jadi kenyataan. Sebab, hal tersebut akan membawa dampak buruk bagi industri perbankan Indonesia.  

“Saya berharap bank-bank Himbara yang sehat tidak dibebankan untuk menanggung program penugasan di tengah keterbatasan fiskal,” ujarnya.

Pada Rabu (6/5), Ketua OJK Wimboh Santoso mengatakan bahwa kebutuhan restrukturisasi untuk seluruh segmen UMKM diprediksi dapat mencapai Rp 769,51 triliun.

Sementara itu Perppu 1/2020 pemerintah hanya menganggarkan stimulus lewat alokasi tambahan APBN sebesar Rp 405 triliiun. Anggaran ini dibagi untuk program pemulihan nasional Rp 150 triliun, social safety net Rp 110 triliun, insentif tenaga kesehatan Rp 75 triliun, dan dukungan industri sebesar Rp 70,1 triliun.

Sebelum subsidi bunga kredit bagi non UMKM, Andre sempat mengkritik kerja OJK dan LPS yang tidak solutif. Ini lantaran OJK ditengarai akan menjadikan Bank Himbara sebagai penyangga likuiditas sektor perbankan, padahal penugasan tersebut berada dalam kewenangan regulator.

“Dalam kondisi krisis seperti saat ini, peran LPS bisa dikedepankan. Apalagi iuran perbankan yang dihimpun oleh LPS mencapai sekitar Rp 128 triliun," tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya