Berita

Anak-anak/Net

Dunia

Survei: 20 Persen Anak-anak Di AS Tak Dapat Makanan Yang Cukup Sejak Pandemik Covid-19

KAMIS, 07 MEI 2020 | 08:30 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Hampir seperlima anak-anak di Amerika Serikat tidak mendapatkan makan yang cukup sejak pandemik virus corona baru terjadi, yang bisa memicu dampak kesehatan yang lebih luas dibanding krisis saat ini.

Dari laporan penelitian Brookings Institution yang dirilis pada Rabu (6/5), hasil survei menunjukkan, sebanyak 17,4 persen ibu yang memiliki anak berusia di bawah 12 tahun mengaku anak-anak mereka tidak makan dengan cukup karena kekurangan uang.

"Jelas bahwa anak-anak kecil mengalami kerawanan pangan sampai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern," ujar Ketua Peneliti, Lauren Bauer, seperti dimuat CNA.


"Kerawanan pangan di rumah tangga dengan anak di bawah 18 tahun telah meningkat sekitar 130 persen dari 2018 hingga saat ini," tambahnya.

Dari survei yang dilakukan, angka konsekuensi dari pandemik Covid-19 ternyata lebih buruk dari krisis keuangan global pada 2008.

Bauer bahkan menggambarkan hasil tersebut cukup mengkhawatirkan karena rumah tangga terpaksa untuk mengurangi ukuran porsi makan anak-anak.

Ia mengatakan, program makan sekolah yang terganggu juga bisa menjadi faktor. Karena keluarga yang tidak mengambil makanan dari lokasi distribusi dan saudara yang lebih tua bersaing memperebutkan pasokan terbatas di rumah.

Dengan adanya fakta tersebut, Bauer menyerukan kepada pemerintah untuk meningkatkan program ketahanan pangan.

Berdasarkan data, setidaknya 30 juta orang Amerika telah kehilangan pekerjaan mereka karena penutupan ekonomi yang dilakukan guna membendung penyebaran virus corona.

Laporan ketenagakerjaan pada April menunjukkan tingkat pengguran AS bisa melonjak hingga 20 persen, terburuk sejak Great Depression 1930-an lalu.

Hingga saat ini, virus corona baru sudah menginfeksi hampir 1,2 juta orang di AS dengan 72.000 orang meninggal dunia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya