Berita

Kepala Desa Sukatani, Asep SumpenaRMOL

Nusantara

Pembagian Bansos Covid-19 Di Purwakarta Berujung Bogem Mentah Untuk Ketua RW

RABU, 06 MEI 2020 | 16:43 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Distribusi bantuan dampak Covid-19 yang datanya tidak bersumber dari pemerintahan ditingkat desa, RW dan RT dianggap bikin gaduh dan mengganggu kondusifitas wilayah.

Dampaknya keributan tersebut berujung seorang Ketua RW di Desa Sukatani Kecamatan Sukatani, Purwakarta, terkena bogem mentah warga yang marah akibat tidak mendapatkan bantuan.

Warga menganggap dirinya berhak menerima bantuan, namun tidak masuk data pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Demikian diungkapkan Kepala Desa Sukatani, Asep Sumpena, kepada awak media usai mengikuti monitoring Daerah Pemilihan (Dapil) Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi di Purwakarta, Rabu (6/5).

“Daripada menimbulkan keributan di desa, dengan ini saya menolak segala bantuan untuk warga Sukatani jika datanya tidak bersumber dari data hasil musyawarah desa yaitu data yang berasal dari RT dan RW,” kata Asep dilansir dari Kantor Berita RMOLJabar.

Hingga hari ini, terangnya, warga Desa Sukatani hanya mengandalkan bantuan yang bersumber dari Dana Desa.

Sebab, data penerima bantuan yang bukan dari hasil pendataan RT, RW serta Desa dikhawatirkan tidak tepat sasaran, dan akan membuat persoalan pelik di tengah masyarakat.

“Mereka tidak tahu kondisi di lapangan seperti apa, kami yang di desa yang lebih tahu siapa yang lebih berhak mendapatkan bantuan di tengah pandemi seperti ini,” jelasnya.

Untung saja, lanjut dia, warga yang benar-benar membutuhkan bantuan dampak dari virus terakomodir bantuan dari dana desa.

“Kami juga meminta kepada pemerintah jika ada salah satu warga terpapar virus, dan harus isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit, keluarga dari pasien tersebut harus diberikan bantuan, kalau hanya mengandalkan dari desa mana cukup,” demikian Asep Sumpena.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya