Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah/Net

Politik

Pelonggaran PSBB Akan Memperlambat Penghentian Sebaran Wabah Corona

RABU, 06 MEI 2020 | 10:53 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Rencana pemerintah yang akan melakukan relaksasi dan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menunjukkan ketidakseriusan dalam penanganan pandemik Covid-19.

Ini lantaran penerapan PSBB sendiri masih belum efektif atasi sebaran Covid-19, tapi di satu sisi justru akan dilonggarkan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai rencana itu menunjukkan bahwa pemerintah seolah menginginkan penanganan Covid-19 diperlambat.


"Keragu-raguan pemerintah menjalankan PSBB hanya akan memperlambat penghentian sebaran wabah Covid-19," kata Dedi Kurnia saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Rabu (6/5).

Pengamat politik jebolan Universitas Telkom Indonesia ini menilai, target pemerintah untuk menekan penyebaran virus yang disebut-sebut berasal dari Kota Wuhan, China itu semakin bias dan tidak menentu.

"Jangan sampai kelonggaran PSBB yang sudah dijalankan, membuyarkan hasil yang hendak dicapai, sementara masyarakat tetap kebingungan dengan kebijakan yang tidak tegas," tuturnya.

Lebih lanjut, Dedi Kurnia menegaskan bahwa pemerintah sebaiknya fokus pada upaya-upaya penanganan Covid-19 di tanah air dengan cara mengeluarkan kebijakan yang masuk akal dan konsisten. Serta, memprioritaskan kesehatan dan keselamatan masyarakat.

"Pemerintah semestinya konsisten untuk tetap menerapkan PSBB sebagaimana seharusnya, hingga selesai, agar publik patuh dan merasa PSBB sebagai pedoman keselamatan dari wabah," pungkasnya. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya