Gubernur New York, Andrew Cuomo/Net
Gubernur New York, Andrew Cuomo menyoroti komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang seakan membeda-bedakan bantuan dana federal kepada negara bagian sesuai dukungan partai.
Dalam konferensi pers pada Selasa (5/5), Cuomo mengatakan, semua negara bagian memerlukan bantuan, baik "negara bagian biru" (memilih Partai Demokrat) mau pun "negara bagian merah" (memilih Partai Republik), karena semua negara bagian memiliki kasus Covid-19.
"Jika anda membuat negara bagian kelaparan, bagaimana anda mengharapkan negara bagian dapat mendanai seluruh rencana pembukaan kembali?" tanya Cuomo, seperti dikutip
Anadolu Agency.
"Partai Republik mengatakan, kami tidak ingin memberikan uang kepada 'negara bagian biru'. Pertama-tama, ini bukan masalah negara biru. Setiap negara bagian memiliki kasus virus corona. Dan bukan hanya negara-negara Demokrat yang memiliki kekurangan ekonomi. Negara-negara Republik memiliki kekurangan ekonomi," lanjutnya.
Sebelumnya, Cuomo telah berulang kali menyerukan kepada setiap negara bagian untuk meminta dana federal guna memulihkan diri dari dampak Covid-19.
Menanggapi seruan tersebut, Trump dan Senat Mayoritas dari Republik, Mitch McConnell menyatakan memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara yang dipimpin Demokrat tidak akan "adil" bagi mereka dipimpin oleh Republik.
"Ini tidak adil bagi Partai Republik karena semua negara bagian yang membutuhkan bantuan (adalah) mereka dijalankan oleh Demokrat dalam setiap kasus," ujarnya merujuk New York, California dan Illinois yang dipimpin oleh politisi Demokrat.
"Saya pikir Republik ingin berada dalam posisi di mana mereka menjamin negara-negara yang, yang telah salah kelola dalam jangka waktu yang lama," lanjutnya menyindir Demokrat.
Trump bahkan mengatakan pemerintah federal sudah banyak memberi pada New York, termasuk "pertahanan yang hebat".
Merespons hal tersebut, Cuomo mengatakan, dia tidak pernah meminta apa pun dari pemerintah federal sebelum adanya wabah virus corona.
"Pemerintah federal tidak memberi New York apa pun selama bertahun-tahun," ungkapnya.
"Semua yang mereka lakukan adalah negatif bagi New York. Lalu muncul virus corona, ekonomi kita berhenti karena kita tutup. Sekarang kita punya defisit 13 miliar dolar AS karena kita menghentikan ekonomi. Jadi kita bertanya, setiap negara bertanya, karena virus corona, kita memerlukan bantuan keuangan untuk memulai kembali ekonomi," pungkas Cuomo.