Berita

Menko Polhukam Mahfud MD/RMOL

Politik

Pemerintah Wacanakan Relaksasi PSBB Saat Pandemik, Pengamat: Bukti Pemerintah Inkonsisten!

RABU, 06 MEI 2020 | 00:08 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Wacana relaksasi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilontarkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, menyulut kontroversi baru di tengah pandemik virus corona baru (Covid-19).

Pasalnya, kebijakan yang digadang-gadang mampu menanggulangi wabah asal Wuhan, China ini, justru seolah-olah diragukan kualitasnya oleh pemerintah pusat sendiri.

Begitulah yang diungkapkan pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia Bambang Istianto, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/5).

"Pemerintah sendiri mulai merasa khawatir dengan kebijakan yang dibuatnya sendiri. Melalui pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD mewacanakan dilakukan relaksasi PSBB," demikian Bambang Istianto berujar.

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Center of Public Policy Studies (CPPS) ini menilai, pernyataan Mahfud MD tidak tepat jika menjadikan macetnya roda ekonomi masyarakat sebagai alasan relaksasi kebijakan PSBB.

"Dalam membuat suatu kebijakan tentunya sudah dihitung implikasi yang akan terjadi. Sebenarnya kebijakan PSBB akan berimpilkasi terhadap roda perekonomian  terhenti merupakan keniscayaan," ungkap Bambang Istianto.

Justru menurutnya, pemerintah sudah seharusnya menyiapkan segala instrumen, baik regulasi maupun infrastruktur ekonomi untuk menerapkan suatu kebijakan penanganan Covid-19.

Misalnya ketika memutuskan penerapan PSBB, mestinya kebutuhan pokok dan penghidupan masyarakat sehari-hari bisa dipastikan tercukupi.

Bambang Istianto mencontohkan pelaksanaan kebijakan PSBB di DKI Jakarta, yang sudah berjalan pada fase kedua dan akan berakhir tanggal 22 Mei 2020 mendatang.

Katanya, selama PSBB berlangsung banyak reaksi masyarakat yang beragam. Mulai dari jengkel, putus asa, jenuh ketika berada di rumah, karena tidak bisa mencari nafkah.

"Sedangkan persediaan kebutuhan sehari hari menipis, membuat masyarakat semakin menjerit. Kondisi tersebut tentunya juga dialami di daerah yang sudah melaksanakan PSBB," terangnya.

Hal yang sebaliknya justru akan terjadi, jika pemerintah mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat selama PSBB. Misalnya terkait reaksi masyarakat tidak akan berlebihan menanggapi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, dan atau tidak stress selama berada di rumah.

"Karena itu, bantuan sembako dan BLT (bantuan langsung tunai) yang memadai selama diterapkan PSBB harus dipastikan. Karena wacana relaksasi PSBB yang disampaikan oleh Mahfud MD adalah bentuk inkonsistensi kebijakan," demikian Bambang Istianto.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya