Berita

Rachmat Gobel/Net

Politik

Rahmat Gobel Ingatkan Pemerintah: Investor Asing Hanya Pelengkap, Bukan Yang Utama

SELASA, 05 MEI 2020 | 17:14 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel menyoroti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Badan Legislasi (Baleg) DPR dalam pembahasan rancangan undang-undang (RUU) Cipta Kerja, Selasa (5/5).

Rachmat Gobel mengatakan UMKM di Indonesia tidak sedikit yang juga menjual barang-barang impor dari China seperti mainan anak, tekstil dan garmen.

Politisi Partai Nasdem ini menitikberatkan bahwa kehadiran UMKM harus mampu memperkuat NKRI dalam sektor ekonomi domestik.

"Ketika berbicara UMKM, bagaimana meningkatkan peran masyarakat UMKM memperkuat NKRI. Bukan sekedar mendorong UMKM yang akhirnya melemahkan posisi kita sendiri," ujar Rachmat Gobel dalam RDPU Baleg secara virtual, Selasa (5/5).

Dia mengingatkan pemerintah dan masyarakat bahwa Indonesia memiliki sumber daya tekstil yang mumpuni dan memiliki nilai kearifan lokal serta tradisional seperti batik, tenun ikat, songket, yang harus dibudidayakan masyarakat.

"Sebelum kita pakai batik tiap Jumat, kita protes Malaysia sempat mengaku batik sebagai produk heritage mereka. Karena memang kita kurang menggaungkan. Angklung juga demikian. Malaysia pernah hampir mengaku," katanya.

"Yang saya maksud adalah, bagian UMKM juga bagaimana pernah masyarakat kita punya nilai tradisional, adat istiadat, budaya, yang mempunyai kekayaan. Itu harus kita jaga," tambah Rachmat Gobel.

Mantan Menteri Perdagangan ini memberi peringatan kepada pemerintah agar investasi asing di Indonesia tidak melemahkan NKRI.

"Investor asing hanya pelengkap. Bukan yang utama. Ini yang selalu saya ingatkan," katanya.

Rachmat Gobel meminta agar pemerintah lebih mengutamakan produk dalam negeri ketimbang harus impor yang dapat melemahkan UMKM.

"Kita harus bangun rakyat itu dari usaha kecil menengah tadi. Bahwa jangan sampai kita memberikan seluas-luasnya untuk impor dan akhirnya bergantung. UMKM jangan akhirnya melemahkan daya tahan NKRI, kekuatan negara kita," paparnya.

Dia juga meminta agar karyawan dimanusiakan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan bekerja sesuai dengan bidangnya agar mampu bersaing dengan pekerja asing bukan malah menyerap tenaga kerja asing.

"Jangan juga karyawan itu hanya sebagai pekerja, karyawan itu manusia yang harus dimanusiakan, bukan sebagai buruh. Sebagai manusia, tentu dia ada proud dan pengetahuan," tuturnya.

"Jangan sampai kita undang asing, membuka, membuka, tapi kita melemahkan NKRI. Apalagi banyak orang yang mau cepat saja," tandas Rachmat Gobel menambahkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya