Berita

Mardani Ali Sera/Net

Politik

Soal 500 TKA China, Ketua PKS: Pemerintah Pusat Jangan Keras Kepala

SENIN, 04 MEI 2020 | 15:40 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah pusat diminta peka dan mendengarkan aspirasi masyarakat terkait rencana kedatangan sekitar 500 tenaga kerja asing (TKA) ke Sulawesi Tenggara di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Terlebih, pemerintah daerah (Pemda) setempat telah menyatakan akan menutup akses 500 TKA yang disebut-sebut akan dipekerjakan di salah satu pabrik smelter di Sultra.

"Pemerintah pusat tidak peka dan keras kepala. Mestinya aspirasi masyarakat dan Pemda didengar," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Senin (4/5).   

Mardani memahami jika salah satu pertimbangan pemerintah pusat terkait 500 TKA asal China itu masih berkaitan dengan ekonomi.

Namun, di tengah kondisi wabah Covid-19 seperti saat ini harusnya mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat.

"Ada pertimbangan ekonomi memang. Tapi keselamatan warga prioritas utama sekarang. Jangan buat keputusan yang menyakiti rakyat," tegasnya.

Lebih lanjut, anggota Komisi II DPR RI ini meminta pemerintah pusat segera melakukan tindakan tegas terkait 500 TKA asal China yang akan masuk ke Sultra ditengah pandemik Covid-19 seperti saat ini.

"Sikap pemerintah pusat mestinya tegas. Tutup dulu kedatangan TKA. Bahkan bisa kita bujuk agar gunakan tenaga kerja lokal yang banyak PHK. Harus jelas kepemihakan pemerintah pada rakyat," tegasnya.

"Bisa ada gugatan tapi disinilah kepemimpinan diuji bahwa kita hadir untuk rakyat karena dipilih oleh rakyat," demikian Mardani.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya