Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Pengamat: Jalan Mulus TKA China Bisa, Hati Rakyat Indonesia Bisa Terluka

SENIN, 04 MEI 2020 | 14:15 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Langkah pemerintah yang berencana mendatangkan 500 TKA China ke Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), adalah satu kekeliruan.

Pasalnya, rencana tersebut dimunculkan di tengah pandemik Covid-19 yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan jutaan buruh kehilangan pekerjaan.

"Langkah pemerintah yang berencana mendatangkan 500 TKA asal China merupakan langkah yang salah dan keliru," demikian yang disampaikan pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/5).

Menurut Ujang, sangat wajar jika kaum buruh marah dan mengkritik pemerintah. Selain itu wajar pula jika gubernur, DPRD, dan warga Sultra menolak kehadiran para TKA asal China tersebut.

Di tengah penderitaan rakyat Indonesia saat ini, menurut Ujang, seharusnya pemerintah jangan membuat kebijakan yang aneh-aneh dan kontroversial.

"Jangan buat kebijakan yang melanggar aturan sendiri. Dan jangan buat kebijakan yang merugikan rakyat," tegas Ujang.

Kata dia, seharusnya pemerintah memikirkan bagaimana rakyat yang kehilangan pekerjaan dapat bekerja kembali. Bukan malah mendatangkan tenaga kerja asing.

"Pemerintah muluskan jalan TKA asal China masuk Indonesia, ini bisa melukai seluruh rakyat Indonesia," pungkas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya