Berita

Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Publika

Luhut Sok Tahu

SENIN, 04 MEI 2020 | 10:42 WIB

KETIKA yang berbicara batal atau tidaknya puasa itu seorang non muslim, maka hal itu sangat bisa diabaikan. Kompetensi diri yang tak mumpuni. Apalagi jika dikaitkan ucapan itu dengan konotasi kepentingan politik tentu lebih sangat tak perlu diperhatikan lagi.

Itulah pidato Pak Menteri Luhut yang menyatakan bahwa jangan menjelekkan orang, nanti puasamu batal.

Menjelekkan itu tergantung, Pak. Untuk orang yang baik atau suatu kebijakan itu adalah baik, maka betul tak boleh menjelekkan. Bisa fitnah nantinya.


Akan  tetapi jika orangnya berwatak jelek dan kebijakannya memang jelek maka menjelekkan belum tentu jelek apalagi membatalkan puasa. Menyatakan suatu fakta jelek adalah mencegah yang bersangkutan berbuat jelek atau melindungi masyarakat dari kejelekannya.

Dalam Islam itu termasuk bagian dari dakwah amar ma'ruf nahi munkar. Hal ini bukan hanya tidak membatalkan puasa tetapi juga berpahala.

Untuk kaitan "mengubah kemungkaran" di saat melaksanakan puasa jangankan hanya perkataan, membunuh dalam peperangan saja boleh. Peperangan Nabi dan sahabat dilakukan saat melaksanakan shaum di bulan Ramadhan. Bagus-bagus saja. Jadi persoalan menjelekkan itu relatif.

Nah, kaitan ini Luhut sok tahu.

Memang Luhut ini tipenya sok hebat, sok benar, sok kuasa, dan tentu sok tahu juga. Sebagai orang Kristen tak perlulah ia masuk masuk ke ruang agama lain. Itu di luar pagar rumahnya. Itu tidak toleran, itu intervensi. Soal batal tidak puasa itu full atau sepenuhnya urusan ulama dan umat Islam. Sejak kapan Luhut jadi kyai.

Dalam ilmu jiwa jika orang itu sombong tandanya dia menutup kekurangan, orang sok pintar ciri dari orang bodoh, sok galak sebenarnya penakut. Sok berani dan heroik sesungguhnya pengecut. Begitu juga yang banyak omong soal pembela negara sebenarnya penghianat.

Sikap berlebihan itu menutupi kelemahan.

Luhut yang membawa dan mengadukan Said Didu ke ranah hukum, hanya membuat gara-gara saja. Apa yang disampaikan Didu adalah kritik yang seharusnya ditanggapi legowo oleh Luhut.

Buat apa jadi Menteri apalagi Menko disentil begitu saja sudah mengadu-ngadu. Tidak sedikit diantara pemuka masyarakat dan rakyat sendiri akan berada bersama Said Didu.

Luhut akan dilawan atas keangkuhan dan proteksi dirinya. Termasuk tentu saja sok tahu nya itu.

Saatnya Luhut minta maaf kepada umat Islam soal batal tidak puasa. Mencampuri ibadah umat. Jika tidak sebenarnya bisa saja umat Islam mengadukan ke kepolisian Pak Luhut Binsar Panjaitan atas perkataan yang menistakan.

Biar pengadilan yang akan membuktikan kebenarannya nanti.

Luhut tak boleh sok tahu.

M. Rizal Fadillah
Pemerhati politik dan keagamaan.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya