Berita

B-1 Lancer/Net

Dunia

Awasi China Di Laut China Selatan, AS Kerahkan Empat Pesawat Pengebom B-1 Lancer Ke Pangkalan Guam

SENIN, 04 MEI 2020 | 09:03 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Angkatan Udara Amerika Serikat mengirim empat pesawat pengebom B-1B Lancer dengan 200 penerbang dari Pangkatan Angkatan Udara Dyess di Texas ke Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Pulau Guam.

Pengerahan sejumlah pasukan itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Washington di Laut China Selatan dan pandemik virus corona baru.

Pekan lalu, Beijing melaporkan "mengusir" kapal perusak rudal AS, USS Barry untuk keluar dari Laut China Selatan.


Dilaporkan Sputnik, Minggu (3/5), Pentagon tidak mengungkapkan secara pasti berapa lama para pengebom itu akan berada di Guam. Namun pada 17 April, AS telah menarik sekelompok pengebom Stratofortress berkekuatan nuklir B-52 kembali ke AS.                              

Dikatakan oleh Kepala Manajemen Pasukan Operasi PACAF (Pasukan Udara Pasifik AS), Letnan Kolonel Frank Welton, B-1 mampu membawa Rudal Pesiar Anti-Permukaan Jarak Jauh (LRASM). Namun, ia tidak menyebutkan hanya kapal perang siapa yang akan ditargetkan oleh rudal berpemandu presisi ini jika terjadi konflik.

Meski begitu, menurut peneliti senior RAND Corporation, Timothy Heath, keberadaan B-1 di Guam akan membuat AS sangat rentan.

"Seorang perencana di militer China bisa dengan mudah merencanakan cara-cara menghancurkan pengebom karena kehadiran mereka yang terkenal," ujarnya.

Pengerahan B-1 di Guam adalah yang pertama kalinya sejak 2017. Ketika itu, pengebom dikirim ke Jepang dan Korea Selatan yang tengah bersitegang dengan Korea Utara atas program nuklirnya.

Diperkenalkan pada pertengahan 1980-an, Rockwell B-1 Lancer awalnya dirancang sebagai pengebom berat berkemampuan nuklir. Setelah Perang Dingin, para pembom dipasang kembali untuk peran konvensional, membawa hingga 23.000 kg bom dan rudal pada titik-titik keras eksternal, atau 75.000 pon bom dan rudal di teluk bom internalnya.

Selain LRASM, bomber ini mampu membawa bom glide Senjata Gabungan Bersama AGM-154, dan Rudal Udara Gabungan AGM-158.

China sendiri belum mengomentari penyebaran B-1 di Guam, namun pada pekan lalu telah mengecam aksi AS yang disebutnya sebagai "militerisasi Laut China Selatan".

"(Tentara Pembebasan Rakyat) akan tetap siaga tinggi, dan dengan tegas menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan kepentingan pembangunan, serta perdamaian dan kemakmuran kawasan," ujar jurubicara Kementerian Pertahanan China, Kolonel Wu Qian pada pekan lalu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya