Berita

Ilustrasi Ayam Unggas/Net

Bisnis

IGS Sukartono: Logis Kalau Kementan Alokasikan Anggaran Pengadaan Ayam Unggas Lokal

SENIN, 04 MEI 2020 | 03:39 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Komisi IV DPR RI mempertanyakan anggaran pengadaan ayam lokal dalam pos pengembangan unggas lokal dan aneka ternak oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) yang dinilai terlampau tinggi.

Dalam persentasi laporan refocusing anggaran APBN 2020, Kementerian mengalokasikan dana sekitar Rp 26,2 miliar untuk pengadaan 35 ribu ekor ayam. Komisi IV DPR beranggapan, jika dibagi maka harga 1 ekor ayam tersebut mencapai Rp 770 ribu.

Pengamat pertanian Universitas Nasional, IGS Sukartono, dapat memaklumi maksud Kementan terkait anggaran pengadaan ayam lokal yang sempat dipertentangkan Komisi IV DPR.


"Sepertinya polemiknya karena masalah penyampaian penjelasan saja ya, pola komunikasinya. Sebetulnya juga tidak masalah kalau telah dibeberkan pengelompokan anggaran pengadaan ayamnya," ucap Sukartono kepada Redaksi, Minggu (3/5).

Menurut Sukartono, dengan komponen pengadaan ayam lokal yang telah dijelaskan Kementan, memang merupakan mekanisme yang logis jika membutuhkan anggaran besar.

Apalagi dalam mekanismenya, Sukartono menuturkan, komponen pengadaan ayamnya hampir ke beberapa provinsi di Indonesia. Termasuk juga hingga bantuan pakan, obat-obatan, operasional dan lainnya.

"Jadi tidak perlu lagi kiranya diperdebatkan. Tinggal dilihat saja bagaimana pembagian komponen anggaran untuk pengadaan ayam lokal. Bisa dihitung dari situ dan dipahami logis atau tidak," ujar Sukartono.

Kementan juga telah memaparkan bahwa jumlah anggaran sebesar itu bukan berarti langsung habis dibagi jumlah seluruh ayam bakal diadakan. Anggaran mencakup beberapa komponen kegiatan lain dan teknis operasional.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya