Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Pemerintah Izinkan Masuk 500 TKA China, PAN: Berarti Bangsa Kita Dijajah China

MINGGU, 03 MEI 2020 | 11:11 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemerintahan Presiden Joko Widodo diharapkan dapat menggunakan akal sehatnya untuk membatalkan rencana mendatangkan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Indonesia.

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto menilai, jika pemerintah tetap nekat membiarkan atau mengizinkan datangnya 500 TKA asal China ke Indonesia, maka Indonesia sedang kembali dijajah.

"Kalau masih tetap nekat berarti ya memang bangsa ini belum merdeka, dijajah sama China berarti," ucap Yandri Susanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/5).

Karena kata Yandri, kedatangan 500 TKA China akan membuat sakit hati rakyat Indonesia. Dimana, rakyat dilarang mudik oleh pemerintah dan banyaknya rakyat yang di PHK serta kehilangan pekerjaan.

"Masa orang Jakarta gak boleh mudik, banyak PHK, banyak yang kehilangan pekerjaan, banyak yang susah makan, tapi orang China yang sumber corona itu kok boleh masuk gitu loh, gimana kita menghormati rakyat, di mana letak kedaulatan kita," tegas Yandri.

Dengan demikian, Yandri meminta kepada penguasa Indonesia untuk menggunakan akal sehat untuk membuat satu kebijakan atau keputusan.

"Pak Jokowi atau Luhut atau siapapun yang sekarang diberi amanah oleh rakyat, diberi kesempatan untuk memimpin negeri ini, coba deh gunakan akal sehatnya gitu loh," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya