Berita

Mendagri Tito Karnavian/Repro

Politik

Covid-19 Sejarah Baru Dunia Dan Indonesia, Tito Karnavian: Negara Dalam Kondisi Dilematis

MINGGU, 03 MEI 2020 | 00:22 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pandemik virus corona baru atau Covid-19 adalah hal baru bagi Indonesia, bahkan di dunia. Karena itu, ada beberapa formula untuk mengatasi Covid-19 berikut dampak yang ditimbulkannya.

Sebab, ini adalah murni krisis kesehatan yang harus diatasi secara kolektif oleh semua pihak, tidak hanya pemerintah. Termasuk organisasi nonpemerintah seperti Pemuda Muhammadiyah dan organisasi masyarakat sipil lainnya.

Demikian disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, saat mengisi diskusi daring yang digelar PP Pemuda Muhammadiyah, Sabtu (2/5).

"Pandemik ini adalah wabah terluas dalam sejarah Indonesia modern sejak tahun 1945. Kita pernah ada malaria, demam berdarah, typus, dan lain sebagainya. Tapi belum pernah terjadi ada wabah di 34 provinsi seluruh Indonesia dan lebih dari hampir 300 daerah tingkat 1 dan 2 sudah terpapar," ujar Tito Karnavian.

"Ini sesuatu yang baru. Inilah suatu krisis kesehatan," tegasnya.

Karena itu, kata Tito Karnavian, harus ada kerja sama dari semua elemen masyarakat untuk bersama menghadapi Covid-19 ini. Sebab, negara di seluruh dunia tengah berupaya membendung penyebaran penularannya dari virus yang berdampak sistemik (domino) yang membuat ekonomi dan berpotensi krisis ekonomi ini.

"Kenapa? Karena pendapatan negara baik dari pajak maupun nonpajak, semua menjadi tidak tepat dan tidak mencapai target. Karena industrinya dan usaha-usaha ekonomi lainnya banyak yang terhenti dan terhambat," kata Tito Karnavian.

Atas dasar itu, lanjut mantan Kapolri ini, negara dalam posisi yang dilematis dalam menyikapi pandemik Covid-19 yang baru pertama kali terjadi di dunia ini. Satu sisi, negara harus mengedepankan kesehatan publik. Sementara di sisi yang lain juga dituntut harus mempertahankan ekonomi, agar kesehatan warganya tetap terjamin dengan ekonomi yang tetap harus berjalan.

"Kalau seandainya kesehatan publik diutamakan dapat mengorbankan kemampuan survive ekonomi. Dan, ketika ekonomi jatuh, jatuhnya sangat dalam, sulit untuk dicover, maka otomatis kemampuan untuk menjaga kesehatan publik itu juga akan menjadi berkurang," tuturnya

"Sebaliknya kalau seandainya mengedepankan ekonomi maka akan mengorbankan kesehatan publik ini adalah semacam zero some gift, yang ini akan mengurangi yang lainnya. Oleh karena itu harus dicari keseimbangan, antara kesehatan publik tetap harus diutamakan tapi ekonomi juga jangan sampai mati. Ekonomi melamban, tapi tetap harus survive," demikian Tito Karnavian.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya