Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Tutup Akses 500 TKA Asal China, Walikota Kendari Minta Pemerintah Pusat Pahami Psikologis Masyarakat

SABTU, 02 MEI 2020 | 18:39 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah seharusnya bisa membaca psikologis masyarakat di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini.

Hal ini berkenaan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China yang akan masuk Sulawesi Tenggara dan secara bersamaan masyarakat diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga dilarang mudik.

Demikian disampaikan Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir, dalam serial diskusi daring yang disiarkan MNC Trijaya FM bertajuk "PSBB, Mudik dan Bansos" Sabtu (2/5)

"Harus kita pahami ada kondisi psikologis dari masyarakat yang merasa tidak adil. Mereka di suruh bertahan di rumah, tidak kemana-mana, tidak boleh mudik. Bahkan warga Kendari di luar kota kita larang pulang. Tapi justru TKA yang datang?" sesalnya.

Menurut Sulkarnain, ketika pihaknya menutup akses untuk 500 TKA asal China untuk memprioritaskan keselamatan warga Kendari, pemerintah pusat pun harusnya menjaga kepercayaan masyarakat yang sudah mengindahkan imbauan.

"Gerbang kita tutup dengan tegas, tidak ada masuk TKA. Silahkan kalau mereka mau masuk wilayah lain. Yang peting kan tanggung jawab saya menjaga masyarakat Kota Kendari," tegasnya.

Sebab, di Kota Kendari sendiri, lalu lintas TKA sudah tidak asing. Namun, di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, pemda secara ketat dan tegas telah menutup akses untuk orang asing (TKA) masuk ke Kendari.

"Jadi saya kira mohon pemerintah pusat membantu kami di daerah, supaya tidak ada benturan," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tenggara Sultra Ali Mazi membenarkan daerahnya akan kedatangan 500 TKA asal China yang rencananya datang mulai pekan ini secara bertahap.

Rencananya mereka akan dipekerjakan di salah satu pabrik smelter yang ada di Sultra.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya