Berita

Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir/Rep

Nusantara

Walikota Kendari Curhat Data Calon Penerima Bansos, Hanya Setengah Yang Dikonfirmasi Pusat

SABTU, 02 MEI 2020 | 14:14 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Penyaluran bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial (Kemensos) ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih belum optimal.

Pasalnya, dari 21 ribu data yang telah diserahkan Pemkot Kendari ke Kemensos, hanya separuh data yang terkonfirmasi.

Demikian disampaikan Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir dalam diskusi daring Polemik bertajuk "PSBB, Mudik, dan Bansos", Sabtu (2/5).


"Sekalian curhat ini, mumpung ada Stafsus Wapres (Ikhsan Abdullah). Kami sudah mengajukan data sebanyak 21 ribu ke Kemensos, tapi yang data yang baru terkonfirmasi, yang akan dapat bantuan itu 10.515 KK. Ini kan berarti hanya setengah dari masyarakat yang membutuhkan," ujar Sulkarnain Kadir.

Menurut dia, jika Bansos hanya bisa menampung setengah dari masyarakat yang membutuhkan maka sebagian masyarakat lainnya terpaksa harus menderita.

Hal ini, kata Sulkarnain Kadir, adalah hal yang tidak diinginkan.

"Repot kalau yang terjadi sebagian dapat, sebagain tidak, nanti akan menimbulkan kecemburan, nanti juga bisa memicu keresahan sosial," sesalnya.

Atas dasar itu, Sulkarnain Kadir menyarankan agar kewenangan program bansos ini diberikan kewenangan kepada kepala daerah. Misalnya, ketika pemerintah pusat mematok Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp 600 ribu per KK per bulan selama tiga bulan, itu dibagi rata agar masyarakat kebagian semua.

"Jadi, sekedar saran, mungkin diberikan kewenangan kepada daerah. Bisa tidak daerah diberikan kewenangan? Misalnya 600 ribu per KK kita pecah menjadi 300 rb per KK selama tiga bulan untuk 21 ribu warga. Daripada hanya 10 ribu yang dapat. Kira-kira bisa gak begitu? Kan khawatir juga kalau mengambil kebijakan tapi malah bertentangan dengan pusat," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya