Berita

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan, Fidiansjah/RMOL

Kesehatan

Stigma Berkontribusi Terhadap Tingginya Angka Kematian Covid-19, Kok Bisa?

JUMAT, 01 MEI 2020 | 15:10 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Masyarakat sudah seharusnya tak lagi memberi stigma negatif terhadap pasien maupun petugas medis yang menangani dalam pandemik virus corona baru (Covid-19) ini. Sebab, hal ini memberi efek buruk terhadap imunitas mereka yang mendapat stigma.

Persoalan stigma ini sudah jadi perhatian dan sedang dikerjakan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Sebab, pemberian stigma dapat berpengaruh kepada kondisi kesehatan fisik, kesehatan jiwa, dan psikologis masyarakat.

"Stigma akan menimbulkan marginilasiasi, dan memperburuk status kesehatan dan tingkat kesembuhan," jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan, Fidiansjah, dalam jumpa pers virtual, di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (1/5).

Oleh karena itu, Fidiansjah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melawan stigma. Caranya dengan tidak mendiskriminasi dan mengucilkan tenaga kesehatan ataupun orang-orang yang terpapar Covid-19.

Sebab menurutnya, stigmasisasi sangat berdampak utamanya terhadap imunitas orang-orang yang terpapar Covid-19. Bahkan juga akan berpengaruh terhadap proses penyembuhan pasien.

"Dalam hal ini, upaya melawan Covid-19 harus secara komprehensif tidak hanya pada penanganan secara fisik. Tapi juga dalam konteks kesehatan jiwa dan psikososial masyarakat," terang Fidiansjah.

"Inilah yang perlu dipahami. Bahwa stigma berkontribusi terhadap tingginya angka kematian," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya