Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

AS Batasi Penggunaan Hand Sanitizer Yang Mengandung Etanol

JUMAT, 01 MEI 2020 | 13:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bahan etanol yang terkandung dalan hand sanitizer ternyata kurang baik bagi kesehatan. Pemerintahan Trump pun memperketat pembatasan penggunaan bahan tersebut demi keamanan.

Termasuk memaksa beberapa pemasok menghentikan penjualan etanol saat permintaan melonjak.

Tindakan keras yang dimaksud untuk melindungi konsumen dari cemaran yang berpotensi berbahaya dalam hand sanitizer, membuat rumah sakit kesulitan karena berkurangnya bahan untuk pembersih untuk melawan virus corona.

Pembatasan itu juga menjadi pukulan bagi produsen bahan bakar etanol.

Industri ini telah menginvestasikan jutaan dolar sejak bulan lalu  untuk meningkatkan output pembersih alkohol berbasis jagung untuk mengimbangi penurunan permintaan bahan bakar.

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada 15 April mengeluarkan pembatasan pada bahan kimia tertentu yang diizinkan dalam hand sanitizer berbasis alkohol. FDA telah  memperbarui pedoman sementara yang diadopsi bulan lalu, ketika krisis kesehatan semakin dalam dan semakin banyak produsen yang mendaftar untuk memproduksi hand sanitizer.

Sejak itu,, FDA telah memberi tahu beberapa perusahaan bahan bakar etanol bahwa produk mereka tidak memenuhi standar keselamatan. FDA memaksa mereka untuk menghentikan produksi dan membatalkan perjanjian pasokan.

"FDA telah meninjau data etanol Anda dan memutuskan bahwa itu tidak dapat diterima sebagai bahan di bawah kebijakan pembersih tangan sementara Badan," tulis FDA dalam keterangannya, seperti dikutip dari Reuters.

Langkah FDA menuai kritik dari para pemasok yang mengatakan bahwa mereka harus lebih memudahkan standar keamanannya untuk memastikan pembersih tangan tersedia secara luas selama wabah virus corona.

"Di mana pro dan kontra di sini? Anda mendapatkan perawatan dari pembersih tangan,” kata Allan Delmare, penyuling di Distillery Dida di Huntly, Virginia, yang telah membeli etanol untuk memproduksi hand sanitizer.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya