Berita

Paket bantuan pemerintah tersendat karena kemasan yang belum selesai/Net

Politik

Bantuan Presiden Tersendat Karena Alasan Pengemasan, DPRD DKI: Yang Penting Isinya, Kalau Perlu Pakai Kantong Kresek

JUMAT, 01 MEI 2020 | 10:33 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pendistribusian paket sembako untuk masyarakat miskin dan rentan miskin yang terdampak pandemik Covid-19 dari pemerintah pusat, terpaksa tertunda lantaran pengemasan yang menggunakan tas merah putih bertulis “Bantuan Presiden” belum rampung dibuat.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Zita Anjani, tak mempermasalahkan label kemasan bansos. Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah eksekusi dan data yang tepat sasaran.

"Saat ini label tidak penting, masyarakat sedang kelaparan. Bila perlu gunakan saja kantong kresek bila masih tersendat hanya karena label," tegasnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/5).

Zita juga menegaskan, kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok akan semakin meningkat seiring dengan dekatnya Hari Raya Idul Fitri.

Oleh karena itu, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta baik kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk bisa fokus memikirkan manfaat untuk masyarakat ketimbang pengemasan.

"Stok bantuan yang diberikan sebelumnya sudah habis, warga kembali teriak. Banyak pesan yang masuk ke saya mengeluhkan sembako yang tak kunjung datang. Mereka tidak peduli itu datangnya dari mana, isinya yang mereka butuh," ungkap pimpinan Dewan termuda dan satu-satunya perempuan itu.

Zita pun berharap bantuan tersebut secepatnya bisa disalurkan. Karena hal terpenting saat ini adalah bantuan tersebut tepat sasaran dan isinya yang dapat bermanfaat untuk masyarakat.

"Tidak apa mau dilabeli apa saja, asal delivery-nya tepat, isinya lengkap, dan sesuai target," demikian Zita.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya