Berita

Edhy Prabowo/Net

Politik

Rapat Dengan Nelayan Tradisional, Edhy Prabowo Bahas Dampak Covid-19 Untuk Sektor Kelautan Dan Perikanan

KAMIS, 30 APRIL 2020 | 22:48 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pandemik Covid-19 turut membawa dampak kepada sektor kelautan dan perikanan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pun terus menjalin komunikasi dengan para pemangku kepentingan untuk saling menguatkan sekaligus bersinergi melawan dampak Covid-19.

Menteri KKP Edhy Prabowo, melakukan audiensi dengan 56 perwakilan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) secara virtual.


Para nelayan mengeluhkan sejumlah persoalan seperti penurunan harga ikan, kesulitan mengakses pemodalan atau pembiayaan, dan kesulitan mengakses bahan bakar minyak (BBM).

"Masalah Covid-19, memang semua terhambat dan terkendala. Saya butuh kalau ada masalah tolong tunjukan dimana, mari sama-sama kita tangani," kata Menteri Edhy dalam diskusi tersebut, Kamis (30/4).

KKP pun telah menyiapkan sejumlah kebijakan antisipatif terkait dengan harga ikan. Misalnya, KKP memastikan telah melakukan sejumlah langkah seperti mengirimkan surat edaran (SE) kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.

Dalam surat tersebut, dia mengajak pemda untuk melibatkan nelayan dan pembudidaya pada setiap bantuan sosial maupun bantuan lainnya.

Upaya lain ialah bekerja sama dengan BUMN di sektor perikanan untuk menyerap tangkapan nelayan serta produksi pembudidaya.

Bahkan, Edhy mengajak KNTI untuk turut terlibat usaha pembelian ikan dengan cara memanfaatkan dana pinjaman BLU dengan bunga hanya 3 persen.

"Jadi supaya tidak jadi cerita saya hanya nyeneng-nyenengin, bagi saya kalau hanya ngomong mending tidak usah rapat," tegasnya.

Selanjutnya untuk persoalan BBM, Edhy meminta KNTI untuk melakukan terobosan guna melawan mafia BBM.

Dirut Pertamina dan Kementerian ESDM, kata dia, akan mendukung upaya tersebut agar penyaluran BBM bersubsidi bisa tepat sasaran.

"BBM saya butuh ada terobosan, pola lama sudah kebaca, saya tambah (kuota) akan dimakan lagi, tidak kebagian lagi nelayan. Saya tambahkan kuota tetep aja mereka (mafia) yang nikmatin," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya