Berita

PJ. Ketum PB HMI, Arya Kharisma Hardy/RMOL

Politik

Izinkan 500 TKA China Masuk Indonesia Saat Pandemik, PB HMI: Kera Di Hutan Disusui, Anak Di Rumah Mati Kelaparan

KAMIS, 30 APRIL 2020 | 19:18 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) bereaksi keras terhadap isu pemberian izin masuk tenaga kerja asing asal China di Konawe Sulawesi Tenggara oleh pemerintah pusat.

Pj Ketua Umum PB HMI, Arya Kharisma Hardy menegaskan kengototan pemerintah pusat mendatangkan TKA China mengindikasikan penyalahgunaan kekuasaan di sekitar Istana.

"Sangat beralasan untuk menyebut fenomena yang menyakitkan hati rakyat ini sebagai sebuah abuse of power oknum di sekitar Istana", tegas Pj. Ketua umum PB HMI Arya Kharisma Hardy di Jakarta pada Kamis (30/04/2020).

Menurut Arya, Pemerintah pusat secara nyata telah melakukan kesalahan yang sangat fatal bagi keberlangsungan mekanisme pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah meningkatnya ancaman pandemik virus corona baru (Covid-19).

"Sementara terdapat jutaan warga bangsa yang kini harus kehilangan pekerjaan dan kekurangan pendapatan, apalagi ancaman resesi hingga krisis yang terus membayangi ekonomi nasional, pemerintah justru membuka pintu masuk bagi 500 TKA China. Ini ibarat "Anak kera di hutan disusui, anak dirumah mati kelaparan," ungkap Arya kecewa.

Lebih lanjut Arya menegaskan, negara pada saat ini secara serius telah mengalami disorientasi bernegara.

Arya menjelaskan bahwa esensi dari kehadiran juga tanggung jawab negara adalah adanya keberpihakan dan perlindungan terhadap segenap warga bangsa serta melindungi tumpah darah Indonesia.

"Ini menunjukan komitmen kemanusiaan pemerintah sangat dipertanyakan ketika rakyat sedang terjebak dalam masa-masa sulit. Presiden Jokowi tentunya bertanggungjawab untuk mengevaluasi oknum elite di balik kenyataan yang memalukan ini," ujarnya.

Lebih jauh Arya mengungkapkan bahwa ketidakkonsistenan pemerintah menerapkan kebijakan PSBB dengan membolehkan TKA China masuk ke wilayah RI merupakan bukti lemahnya diplomasi dan wibawa negara di mata asing.

"Harus diakui bahwa, Ketiadaan kemandirian ekonomi dan kehilangan kedaulatan politik dalam bernegara, telah menjadikan kehormatan bangsa ini terasa rendah di mata asing," ujar Arya.

Pemerintah Provinsi dan DPRD Sulawei Tenggara kompak menolak kedatangan TKA asal negeri komunis China.

Bahkan apabila pemerintah tetap nekat mendatangkan ke Sultra, Ketua DPRD Provinsi Sultra, Abdurrahman Saleh mengaku akan memimpin aksi demonstrasi bersama masyarakat menolak kedatangan 500 TKA dari China.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Banjir Lahar Dingin Semeru Bikin 9 Kecamatan Terdampak

Sabtu, 20 April 2024 | 09:55

Huawei Rilis Smartphone Flagship Pura 70, Dibanderol Mulai Rp12 Jutaan

Sabtu, 20 April 2024 | 09:41

Liga Muslim Dunia Akui Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:36

3 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

Sabtu, 20 April 2024 | 09:21

BSJ Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari dengan Penari Berkebangsaan Terbanyak di HUT ke-50

Sabtu, 20 April 2024 | 09:10

Belajar dari Brasil, Otorita IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Ibu Kota dengan Kota Brasilia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56

Vellfire dan Lexus Harvey Moeis Dikandangin Kejagung

Sabtu, 20 April 2024 | 08:52

Bertemu Airlangga, Tony Blair Siap Bantu Tumbuhkan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:25

Kemendag Siapkan Langkah Strategis Tingkatkan Indeks Keberdayaan Konsumen

Sabtu, 20 April 2024 | 08:19

Australia Investasi Rp10 Triliun untuk Dukung Transisi Net Zero di Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 07:58

Selengkapnya