Berita

Ilustrasi politisi/Net

Publika

Politisi Busuk

KAMIS, 30 APRIL 2020 | 11:20 WIB

ADA meme sindiran seorang laki berjas dasi duduk bersama seorang perempuan berpakaian agak seronok. Kata si laki laki, “Hey, i'm a politician and i am an honest man“. Jawab perempuan “Hey, i'm prostitute and i am a virgin“.

Unik dan lucu juga. Rupanya gambaran tentang politisi yang biasa sok jujur tapi bohong. Seperti bohongnya seorang pelacur yang mengaku perawan.

Politisi busuk adalah sebutan yang pernah ramai tertuju pada politisi yang memiliki moral dan perilaku yang tak sepatutnya baik sebagai wakil rakyat maupun pejabat politik. Banyak mengecewakan publik dalam sikap diri dan langkah politiknya termasuk praktik kotor korupsi, kolusi, dan nepotisme. Tentu saja rusak negara jika para politisi busuk ini bergentayangan dalam  bermain proyek, suap, dan menggasak uang negara dengan wajah yang merasa bersih atau tak bersalah.


Mulia sebagai pejabat negara. Berada dan bermain di ruang parlemen atau berada dalam istana. Memanfaatkan kekuasaan politik yang ada pada  diri, teman, atau dukungannya. Rakyat mudah membaca perilakunya tapi tak mampu berbuat apa apa. Aroma bau busuk tercium tapi sulit untuk menyentuhnya. Tangan masyarakat tak sampai untuk membuangnya. Politisi busuk dilindungi dalam benteng tebal "istana" yang memang busuk pula.

Kasus korupsi Jiwasraya dikelilingi oleh kepentingan politisi busuk. Ambruk moral komisioner KPU juga akibat permainan busuk. Masiku "hilang" dipastikan melibatkan banyak politisi busuk termasuk petinggi partai.

Dan kini anak anak milenial peliharaan istana juga berbau busuk. Uang negara dibuat ambrol. Anak nakal busuk, bapak yang membusukkan anak, atau memang ada bapak dari segala kebusukan? Semua harus dibongkar agar Indonesia tidak menjadi negara busuk.

Era corona virus ternyata bukan membuat sadar bagaimana melakukan kebijakan politik berdasarkan asas “good governance”,  bukan membangun rasa "menderita" bersama rakyat dalam menghadapi wabah berbahaya, akan tetapi justru mencari kesempatan yang membahayakan keamanan dan keuangan negara.

Momen saat ini seharusnya lebih mengawasi TKA China dan meninjau ulang kebijakan bisnis negara. PSBB bukan memfokus pada mudik atau jamaah tarawih. Yang ditunggu adalah bantuan nyata untuk masyarakat terdampak.

Perppu 1/2020 merupakan  contoh pembusukkan hukum. Perpuu yang membuka lebar peluang korupsi. Aneh juga terpikir untuk memelintir hukum agar pejabat dan politisi bisa memainkan uang negara tanpa ancaman hukum.

Presiden seharusnya menjadi komandan untuk membasmi politisi busuk. Jangan menjadi bagian dari kebersamaan bermain-main dengan para politisi busuk. Nanti kena sindiran:

"I'am prostitute and i am a virgin".  
Bullshits..!

M Rizal Fadillah

Pemerhati politik dan kebangsaan


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya