Berita

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel/RMOLJateng

Presisi

Kapolda: 800 Ribu Orang Sudah Masuk Jawa Tengah Sebelum Mudik Dilarang

KAMIS, 30 APRIL 2020 | 08:57 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kebijakan melarang mudik yang dikeluarkan pemerintah boleh jadi sedikit terlambat. Pasalnya, sebelum aturan itu diberlakukan, sudah ada ratusan ribu pemudik yang keluar dari Jabodetabek menuju Jawa Tengah.

Seperti diungkapkan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel, sedikitnya 800 ribu orang sudah masuk ke Jateng sebelum Ramadhan atau sebelum ada larangan mudik dari pemerintah.

"Sedangkan saat pelaksanaan Operasi Ketupat Candi 2020, sudah ada kurang lebih 100 ribu pemudik yang masuk dan dipaksa kembali keluar Jawa Tengah," ucap Kapolda Rycko, saat melakukan pantauan di jalan Tol Pejagan, Brebes, Rabu sore (29/4).


Menurut Rycko, dalam Operasi Ketupat Candi 2020, pihaknya melakukan pemantauan di titik-titik pemantauan lalu lintas yang sekaligus digunakan sebagai titik-titik penyekatan arus mudik yang masuk ke Jawa Tengah.

"Pemantauan ini dilaksanakan untuk kesiapan menyambut kegiatan bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2020," imbuhnya.

Ditambahkan Rycko, Operasi Ketupat Candi 2020 kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kalau tahun sebelumnya, pantauan dilakukan terhadap masuknya arus mudik dan pengamanan di pusat-pusat keramaian termasuk tempat ibadah.

Saat ini, seiring situasi pandemik virus corona, pemantauan dilakukan bukan melihat kelancaran arus mudik, tetapi melakukan penyekatan terhadap arus mudik.

"Ini dilakukan karena pemerintah pusat ingin melakukan kegiatan yang sungguh-sungguh dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona di seluruh wilayah Indonesia termasuk Jawa tengah," lanjutnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Sehingga upaya dalam rangka memutus penyebaran dan penularan virus corona, yang dilakukan kepolisian adalah mengurangi kegiatan pergerakan manusia. Termasuk juga harus menjaga jarak, untuk tetap tinggal dirumah dan menjaga kesehatan.

Rycko mengatakan, berdasarkan hal tersebut maka pemerintah mengambil keputusan untuk melarang mudik lebaran 2020 dan diberlakukan mulai tanggal 24 April yang lalu.

"Dari pemantauan kelancaran arus mudik menjadi proses penyekatan arus mudik. Di Jawa tengah terdapat 13 titik start, tiga di antaranya berada di wilayah Pantura dan sisanya di wilayah selatan dan timur, untuk menyekat arus dari timur dan arus dari barat," jelasnya.

Pada kegiatan ini, pihak kepolisian Polda Jateng dan jajaran terus melakukan penyekatan dan imbauan kepada masyarakat untuk tidak mudik. Meski demikian, pihaknya juga mengimbau kepada anggotanya untuk tetap mengedepankan sikap humanis.

"Kita beri tahu supaya sebaiknya ikuti imbauan pemerintah tetap tinggal di tempat. Sayangi diri sendiri dan sayangi orang lain, mari kita disiplin dalam rangka memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus corona ini," jelasnya.

Selain di jalan Tol, pihaknya juga memantau di jalur arteri dan menghentikan kendaraan yang masuk di jalan arteri, di Kecipir Losari Kabupaten Brebes.

Setiap kendaraan baik roda dua maupun roda empat, untuk menunjukan identitas. Kendaran dari luar Jateng juga diperintahkan untuk putar balik.

"Kita juga menyediakan dapur umur untuk buka puasa. Setipa hari memasak 300 bungkus. Tedapat 11 titik dapur umum gabungan TNI/Polri dan sedikitnya 35 dapur umum yang stasioner di kantor," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya