Berita

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Muti/Net

Politik

Sekum Muhammadiyah Minta Guru Berpikir Kreatif Selama Siswa Belajar Di Rumah

RABU, 29 APRIL 2020 | 10:27 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Ada banyak cara yang dapat dijadikan solusi dalam menghadapi persoalan pendidikan peserta didik semenjak diberlakukan kegiatan pembelajaran di rumah. Berbagai macam cara itu harus dikembangkan agar pembelajaran bisa berjalan baik.

Begitu tegas Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Muti dalam acara pengajian rutin bertema “Strategi Pendidikan di masa Pandemi Covid-19” pada Selasa (28/4).

“Semua cara harus dikembangkan supaya anak-anak tetap mendapatkan tambahan ilmu dari apa yang mereka pelajari di rumah,” tuturnya.
 

 
Pasalnya, ada banyak persoalan yang perlu dihadapi oleh berbagai pihak terkait pendidikan yang diberlakukan di rumah. Persoalan-persoalan itu seperti tidak tersampaikannya ilmu dalam makna luas, yaitu transfer of value dan transfer of skill. Termasuk hambatan jaringan internet yang sulit dan mahal untuk peserta didik.

Selain itu, kebijakan-kebijakan terbaru yang dibuat tentu akan memiliki konsekuensi tersendiri nantinya. Hal tersebut tentu berpengaruh kepada banyak pihak baik peserta didik, orang tua maupun guru.
 
Dalam kegiatan pembelajaran di era pandemik Covid-19 ini, sambungnya, guru dituntut untuk bisa berpikir secara kreatif dengan membuat gebrakan-gebrakan dalam pendidikan.

“Saya kira bisa menggunakan sumber–sumber belajar yang bersifat semi konvensional, guru bisa merekam materi pembelajaran itu di kaset atau bisa pakai podcast atau yang lainnya atau ada kerjasama antara lembaga pendidikan dengan radio–radio setempat. Misalnya di mana proses pembelajaran itu disampaikan melalui radio gitu,” jelasnya.
 
Adapun terkait dengan pandangan Muhammadiyah, Abdul Muti menyampaikan bahwa Muhammadiyah menyikapi pendidikan di era pandemik Covid-19 ini dengan sikap optimistis dan berpikir konstruktif.

Pandemi Covid-19 merupakan sebuah realita baru yang tidak dapat dihindari, sehingga perlu adanya sikap berkemajuan agar menemukan solusi serta inovasi yang baik.
 
“Masalah ini tidak hanya Muhammadiyah yang menghadapi, tidak hanya umat Islam, tapi juga seluruh bangsa – bangsa di dunia. Karena itu, maka dalam situasi seperti ini justru kepeloporan kitalah yang dituntut dan jiwa pembaharuan yang harus kita buktikan,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya