Berita

SPBU/Net

Politik

Kepercayaan Publik Bisa Naik Jika Harga BBM Turun

RABU, 29 APRIL 2020 | 07:43 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Center of Public Policy Studies (CPPS) ikut menyoal sikap pemerintah, yang di masa Pandemi Virus Corona Baru (Covid-19) belum juga menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri.

Pasalnya, harga minyak dunia saat ini sedang terjun bebas diangka 20 dolar AS per barel. Maka seharusnya, pemerintah mampu memanfaatkan momentum ini untuk menjaga daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah.

Direktur Eksekutif CPPS Bambang Istianto menerangkan, wabah virus corona di Indonesia memberikan dampak yang cukup besar ke masyarakat kelas menengah ke bawah.

Karena jika melihat kebijakan yang diterapkan berupa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), banyak pekerja atau buruh yang di rumahkan. Bahkan pekerja lepas harian seperti Ojek Online juga seret pendepatannya.

"Karena itu menghitung turunnya harga BBM saat ini secepatnya dilakukan, supaya tidak kehilangan momentum," ucap Bambang Istianto saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (29/4).

Namun ullusan S2 Universitas Indonesia ini tak memungkiri, pemerintah terlihat dalam kondisi dilematis untuk menurunkan harga BBM. Sebab menurutnya, Indonesia dalam memenuhi kebutuhan minyak di dalam negeri bergantung pada import.

"Sudah barang tentu Pertamina sebagai pelaku ekonomi negara dengan harga minyak dunia yang fluktuatif, memang dilematis menentukan penyesuaian harga minyak global dengan harga dalam negeri," ucap Bambang Istianto. 

Dalam catatannya, Bambang melihat produksi minyak dalam negeri hanya sebesar 808 ribu barrel per hari, sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat 1,8 juta barrel per hari. Alhasil, pemerintah mesti menanggung defisit minyak sebesar 977 barrel per hari, atau 13,79 persen per hari.

"Dengan demikian difisit tersebut ditutup  dengan import yang sesungguhnya (nilai importnya) telah melampaui produksi dalam negeri," sebutnya.

Akan tetapi menurut Bambang, justru dengan harga minyak dunia yang tengah anjlok, pemerintah bisa melakukan penambahan import minyak mentah. Sehingga kebutuhan di dalam negeri terpenuhi.

"Dan seharusnya dilakukan pemerintah, karena itu adalah memenuhi hak publik," tegasnya.

Disisi yang lain Bambang melihat, pemerintah juga akan mendapat efek tambahan jika harga BBM subsisdi dan non subsidi bisa lebih murah dibanding harga sekarang.

"Sehingga, kebijakan BBM bila dilihat dari perspektif politik, jika harga diturunkan, boleh jadi akan menaikan kepercayaan publik kepada pemerintah," tutur Bambang Istianto.

"Yang mana saat ini mulai menurun akibat miskoordinasi antar lembaga dan kementerian," pungkasnya. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya