Berita

Rizal Ramli/Net

Politik

Alih-alih Bersiap Hadapi Wabah, Rizal Ramli: Pemerintah Gunakan 2,5 Bulan Untuk 'Meremehkan' Virus Corona

SELASA, 28 APRIL 2020 | 12:24 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Indonesia tampaknya terlalu memandang rendah virus corona baru (Covid-19) sehingga membiarkan waktu yang seharusnya digunakan untuk mempersiapkan diri justru terbuang sia-sia.

Dikatakan oleh seorang ekonom nasional, Rizal Ramli, pemerintah Indonesia telah menyia-nyiakan waktu 2,5 bulan untuk proses "penyangkalan". Hal itu ia sampaikan ketika diwawancarai oleh CNBC pada Senin (27/4).

Menko Perekonomian era Abdurrahman Wahid itu menjelaskan, wabah Covid-19 pertama kali terjadi di Wuhan pada akhir Desember. Sedangkan kasus pertama corona di Indonesia muncul pada pertengahan Maret di Jakarta. Artinya, pemerintah sebenarnya mempunyai waktu selama 2,5 bulan untuk mempersiapkan diri.


"Sayangnya selama 2,5 bulan itu, pemerintah Indonesia berada dalam proses penyangkalan. Mereka mengatakan itu (virus corona) tidak akan mempengaruhi kita karena suhunya akan membunuh corona," ujar Rizal.

Tapi, jika dilihat kembali, waktu 2,5 bulan tersebut, dikatakan Rizal sangat berharga. Pemerintah yang seharusnya bisa merespons wabah dengan efektif dan serius justru terlambat.

"Ini lah yang menyebabkan saat ini Indonesia masih dalam tahap awal wabah. Kasus di sini memang relatif cukup kecil, tetapi angka kematiannya relatif tinggi," paparnya.

Saat ini, pemerintah sendiri berusaha untuk mengendalikan penyebaran virus dengan cara melarang mudik selama Ramadhan. Kendati begitu, Rizal mengatakan, pelarangan tersebut tidak diiringi dengan pemenuhan kebutuhan hidup, di mana sebanyak sekitar seperempat dari 20 juta orang di Jakarta kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Pemerintah tidak mampu memberikan kebutuhan dasar seperti beras dan lainnya. Jadi banyak orang yang pergi ke kampung bukan karena Lebaran, melainkan mereka tidak bisa hidup di Jakarta," ujarnya.

"Pemerintah tidak cukup bisa untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi warga miskin dan pekerja harian di waktu yang sulit ini," tambahnya.

Sementara ketika ditanya perihal stimulus yang diberikan pemerintah untuk menangani wabah, Rizal mengungkapkan dirinya tidak percaya itu adalah solusi yang terbaik.

"Anda harus merasakan pengalaman 1998. Pada saat itu pemerintah memberikan stimulus, tapi terlalu banyak konflik kepentingan sehingga hanya 25 persen dari stimulus tersebut yang dapat digunakan untuk pemulihan," ujar Rizal.

"Melihat kapasitas pemerintahan dan transparansi, saya tidak percaya itu adalah solusi yang baik," imbuhnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya