Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Mayoritas Publik Beri Sentimen Negatif Atas Kerja Pemerintah Tangani Covid-19

MINGGU, 26 APRIL 2020 | 11:58 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Mayoritas publik menilai kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 dengan respon negatif. Penilaian itu dasarkan pada hasil riset Institute For Development of Economic and Finance (Indef) pada 27 Maret hingga 25 April 2020.

Peneliti Indef Datalyst Center, Imam Maulana menjelaskan bahwa data yang digunakan bersumber dari cuitan masyarakat di Twitter.

Berdasarkan 476.696 perbincangan dari 397.246 orang ditemukan hasil bahwa mayoritas publik menyatakan sentimen negatif, yaitu sebanyak 67.77 persen.

“Sementara 32.23 persen sisanya menyatakan sentimen positif," urainya saat memberi paparan melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, Minggu (26/4).

Ada sejumlah topik populer yang dibicarakan masyarakat selama pandemik Covid-19, di antaranya mengenai Jaring Pengamanan Sosial. Sebanyak 56 persen menyatakan sentimen negatif dan 44 persen sentimen positif. Isu yang paling banyak dibahas adalah tentang pendataan penerima Bansos yang tidak merata.

Selanjutnya untuk topik Kartu Prakerja, hasil menunjukkan 54 persen masyarakat menunjukkan hasil sentimen negatif dan sisanya positif. Isu hangat yang paling sering dibicarakan adalah bantuan tunai lebih efektif untuk korban PHK di masa pandemik daripada Kartu Prakerja.

Sementara untuk topik pembebasan listrik untuk kalangan rentan hasil menunjukkan bahwa 94 persen menunjukkan hasil positif dan hanya 6 persen yang menyatakan sentimen negatif.

Begitu pun dengan topik pembebasan narapidana, 54 masyarakat menyatakan perbincangan yang menunjukkan positif sebesar 54 persen dan sisanya sentimen negatif.

Untuk topik-topik lainnya seperti PSBB, ketidaktegasan larangan mudik, aturan khusus penghinaan presiden, pengangguran akibat Covid-19 semua menunjukkan sentimen negatif lebih besar dibandingkan sentimen positif.

"Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah belum mampu menggerakkan sentimen publik ke arah yang lebih positif. Mayoritas sentimen publik masih negatif," pungkas Imam Maulana. 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya