Berita

Unjuk rasa ribuan warga Israel di Lapangan Rabin, Sabtu (25/4)/Net

Dunia

Perjanjian Pemerintahan Darurat Nasional Diteken, Ribuan Warga Israel Demo Di Lapangan Rabin

MINGGU, 26 APRIL 2020 | 09:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ribuan warga Israel kembali turun ke jalan, menuntut agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diadili atas tuduhan korupsi dan menentang kesepakatan pemerintah pada pekan lalu.

Sabtu (25/4), Lapangan Rabin, Tel Aviv dipenuhi para pengunjuk rasa yang mengenakan masker seraya mengibarkan bendera Israel. Mereka juga tetap melakukan jaga jarak satu sama lain, sesuai dengan aturan pemerintah untuk mencegah penyebaran infeksi virus corona baru.

Sebuah spanduk berukuran besar bertuliskan "Crime Minister" atau yang dimaksud perdana menteri kriminal terpampang jelas di sana.


Unjuk rasa tersebut dilakukan untuk menentang kekuasaan Netanyahu selama ia masih berstatus sebagai tersangka kriminal, melansir CGTN

Lebih lanjut, massa juga geram dengan perjanjian pemerintah persatuan yang disepakati pekan lalu. Di mana dalam perjanjian tersebut, Netanyahu diberikan kewenangan untuk menunjuk hakim dan pejabat hukum yang dianggap bisa menyelamatkannya dari jeratan hukum.

Netanyahu sendiri dijadwalkan untuk menghadapi persidangan pada bulan depan atas tiga tuduhan, yaitu penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan suap. Ia menyangkal tuduhan tersebut.

Pada pekan lalu, Netanyahu dan mantan kepala militer sekaligus pemimpin Partai Biru dan Pulih, Benny Gantz menandatangani perjanjian pembagian kekuasaan setelah berpekan-pekan negosiasi.

Mereka pada akhirnya sepakat untuk membentuk pemerintahan darurat nasional guna bisa membantu Israel menangani wabah Covid-19.

Dalam kesepakatan itu, partai Netanyahu, Likud akan mendapatkan pengaruh atas penunjukan yudisial, yang dapat membantu Netanyahu jika kasusnya mencapai Mahkamah Agung.

Selain itu, kesepakatan itu juga mensyaratkan persetujuan kedua belah pihak mengenai penunjukan kunci, termasuk jaksa agung dan jaksa penuntut negara, yang memberikan Netetoahu hak veto atas para pejabat yang memegang kendali atas nasib hukumnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya