Berita

Alat tes Covid-19/Net

Dunia

Karena Alat Tes Covid-19 Dari China Tidak Akurat, India Kembangkan Metode Pengujian Sendiri

JUMAT, 24 APRIL 2020 | 13:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

India kewalahan karena sebagian besar alat tes Covid-19 dari China nyatanya tidak akurat dan justru meningkatkan potensi penyebaran virus corona baru.

Akibatnya, setelah menangguhkan penggunaan alat tes yang dipasok China, Dewan Penelitian Medis India (ICMR) melakukan kembali pemeriksaan secara ketat. Padahal, India sendiri telah mendapatkan hampir 1 juta alat tes daru China.

Guna tidak masuk pada lubang yang sama, India pada akhirnya mulai mengembangkan metode diagnosis baru. Itu dikembangkan oleh Institut Teknologi India Delhi (IIT-D) yang telah disetujui oleh ICMR.


Tim IIT-Delhi telah menggunakan analisis urutan komparatif dan mengidentifikasi wilayah unik (rentetan pendek urutan RNA) dalam genom virus corona baru atau SARS COV-2, yang tidak ada pada virus corona lainnya. Ini telah membuka jalan untuk secara khusus mendeteksi Covid-19.

“Metode ini menggunakan primer yang menargetkan wilayah unik Covid-19 yang dirancang dan diuji menggunakan reaksi berantai polimerase waktu nyata. Primer ini secara khusus mengikat daerah yang dilestarikan dalam lebih dari 400 genom Covid-urutan penuh," ujar IIT-D.

"Pengujian yang sangat sensitif ini dikembangkan oleh optimasi ekstensif menggunakan konstruksi DNA sintetik diikuti oleh fragmen RNA yang dihasilkan secara in vitro," lanjut institusi tersebut seperti dimuat Sputnik, Jumat (24/4).

Selain hemat biaya dengan mengurangi biaya mengujian, metode ini juga memberikan hasil yang lebih akurat.

Sehingga, IIT-D mengungkapkan mereka akan mulai mencari mitra untuk melakukan produksi dan distribusi alat tes dalam skala besar dengan harga terjangkau.

Data dari Worldometer menunjukkan, India memiliki 23.502 kasus dnegan 722 orang meninggal dunia dan sebanyak 5.012 orang dinyatakan sembuh.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya