Berita

Mayoritas kebun binatang di Indonesia terancam kekurangan pakan/Net

Nusantara

Mati Suri, Lebih Dari 90 Persen Kebun Binatang Di Indonesia Hanya Punya Stok Pakan Kurang Dari 1 Bulan

JUMAT, 24 APRIL 2020 | 13:12 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

RMOl. Berdasarkan survei internal dari 60 anggota PKBSI (Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia), sekitar 92,11 persen kebun binatang di Indonesia hanya mampu menyediakan pakan kurang dari satu bulan.

“Sedangkan kebun binatang yang mampu bertahan menyediakan pakan selama jangka waktu satu sampai tiga bulan hanya sebanyak 5,26 persen,” ucap Ketua Umum PKBSI, Rahmat Shah, dalam keterangannya, Jumat (24/4).

Sementara untuk kebun binatang yang mampu menyediakan pakan lebih dari 3 bulan hanya berkisar 2,63 persen saja. Artinya, 90 persen anggota PKBSI hanya bisa bertahan dalam satu bulan.


Padahal salah satu prioritas mendesak bagi kelangsungan hidup kebun binatang, khususnya kesehatan dan kesejahteran satwa koleksinya, adalah penguatan ketahanan pakan.

Mengacu ke situasi krisis ini, hampir seluruh manajemen kebun binatang melakukan penyesuaian terhadap manajemen pakan satwa. Mulai dari substitusi, pengurangan porsi, hingga pendekatan manajemen pakan lainnya. Tentu tetap bedasarkan pada etika hewan maupun kesehatan dan kesejahteraan satwa.

“Kemampuan pakan tidak selalu terkait dengan persoalan finansial. Ada jenis-jenis satwa tertentu yang membutuhkan jenis pakan khusus yang hanya bisa diperoleh dari suplier khusus dengan perlakuan tertentu. Artinya walau secara finansial tersedia, namun kalau pasokan pakannya justru tidak tersedia karena dampak kebijakan Covid-19, menjelma menjadi ancaman,” jelas Rahmat.

Kendati begitu, faktor finansial bagaimanapun juga tetap krusial bagi kelangsungan ketersediaan suplai pakan. Dari komponen biaya operasional sebuah kebun binatang, biaya pakan menduduki peringkat kedua setelah biaya tenaga kerja. Komponen yang juga penting di urutan ketiga besaran biayanya adalah obat-obatan.

Selama ini, kegiatan PKBSI beserta kurang lebih 60 kebun binatang anggotanya memiliki kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Kegiatan seluruh kebun binatang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 22.000 orang.

“Peran lain adalah membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah melalui multiplier effect kegiatan hotel, restoran, transportasi, suplai pakan dan sebagainya. Termasuk berkontribusi langsung terhadap daerah setempat,” ungkapnya, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Saat ini total jenis satwa yang menjadi koleksi seluruh kebun binatang anggota PKBSI sebanyak 4.912 jenis satwa endemik maupun satwa dari berbagai belahan dunia. Terdiri dari jenis karnivora, herbivora, reptilia, unggas, dan jenis lainnya.

Beberapa di antaranya tergolong flagship species yang menjadi icon Indonesia. Seperti Anoa, Harimau Sumatera, Tapir, Orang Utan Sumatera dan jenis lainnya. Jumlah populasi total satwa di seluruh kebun binatang sebanyak sekitar 70.000 ekor. Secara legalitas, seluruh satwa dimaksud adalah aset negara yang bukan hanya wajib dilestarikan, tapi juga harus dijaga kesejahteraannya.

“Ironisnya, hari ini semua kebun binatanag dalam kondisi mati suri. Kebun binatang anggota PKBSI di seluruh Indonesia sudah tutup sejak pertengahan bulan maret. Catatan saja, ada 50 juta pengunjung kebun binatang dalam setahun. Artinya, ada manfaat ekonomi di bidang transportasi, hotel, restoran, suvenir yang bisa hidup,” tutup Rahmat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya