Berita

Hasto Kristiyanto/Net

Hukum

Konfrontir Pengakuan Hasto Kristiyanto, Jaksa Dalami Percakapan 'DP Rp 200 Juta Untuk Penghijauan' Antara Saeful Bahri Dengan Donny Tri Istiqomah

JUMAT, 24 APRIL 2020 | 00:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Anggaran penghijauan yang disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto saat menjadi saksi sebelumnya di konfrontir oleh Jaksa terhadap tim hukum DPP PDIP, Donny Tri Istiqomah.

Donny Tri Istiqomah menjadi saksi untuk terdakwa Saeful Bahri pada hari ini, Kamis (23/4) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Moh. Takdir Suhar mendalami bukti-bukti percakapan antara saksi Donny dengan terdakwa Saeful.

"Selanjutnya lagi, di sebelahnya nih, 'sing apartia, malam aja ketemu, oke ketemu di mana?'. Ini tanggal 16 Desember ini, ini maksudnya bagaimana ini?" tanya Jaksa Takdir kepada Donny.

"Yang dimaksud sing apartia, setelah Saeful menyuruh saya mengecek isi tas, untuk membuktikan uang itu Rp 600 (juta) atau Rp 400 (juta). Saya ngomong aja ke Saeful belum lihat. Setelah saya lihat saya sampaikan, setelah saya lihat pecahan Rp 50 ribu jumlah Rp 400 (juta). Di situlah sudah terjawab perdebatan saya dengan Saeful," jawab Donny.

Tak sampai disitu, Jaksa Takdir pun melanjutkan percakapan tersebut lantaran ada beberapa kata percakapan yang mengganjal.

"Baik Pak Donny, selanjutnya ini masih ada lagi, 'tadi ada 600, yang 200 dipakai untuk DP penghijauan', 'wah aku ga ngecek', 'jam berapa ke sini?'. Ini maksudnya gimana?" tegas Jaksa Takdir.

Donny pun beralasan pesan yang diteruskan dari Saeful tentang 'yang 600, 200 dipakai untuk DP penghijauan' tidak sempat ia bahas dengan Saeful.

"Kalau forwardan Saeful bagian yang '600, yang 200 dipakai untuk DP penghijauan' gak sempat saya bahas. Jadi saya langsung aja ke Saeful, karena sudah jelas Rp 400 (juta) jadi saya tanya langsung ke Saeful jam berapa ke DPP, (dia jawab) setelah jam ganjil genap selesai," terang Donny.

Diketahui, pada sidang sebelumnya dengan saksi Hasto Kristiyanto yang merupakan Sekjen DPP PDIP pada Kamis (16/4).

Di mana, Jaksa juga mendalami percakapan WhatsApp antara Hasto dengan terdakwa Saeful Bahri pada 16 Desember 2019 yang juga berkaitan dengan anggaran penghijauan.

"Apakah saudara (Hasto) ini ada di BAP saudara, apakah saudara pernah berkomunikasi dengan WA ya dengan terdakwa terkait tanggal 16 Desember 2019 ya kemudian disini ada kata-kata dari saudara ya, 'tadi ada 600 yang 200 dipakai untuk DP penghijauan dulu', ini maksudnya apa benar tidak saudara pernah menyampaikan percakapan itu, ini BAP nomor 34 Yang Mulia, apakah pernah saudara?," tanya Jaksa Ronald kepada Hasto, Kamis (16/4).

Hasto pun beralasan bahwa PDIP berencana melaksanakan penanaman pohon untuk memperingati ulang tahu PDIP pada 10 Januari 2020.

"Benar sekali karena pada saat itu saudara Saeful datang ke saya dan partai sedang merencanakan peringatan ulang tahun partai pada tanggal 10 Januari 2020 di mana tanggal 10 Januari itu bertepatan dengan hari menanam pohon sedunia," jawab Hasto.

"Partai merencanakan program penghijauan secara serentak gerakan mencintai bumi termasuk kami juga keluarkan surat instruksi secara resmi kepada seluruh jajaran partai untuk menjalankan penghijauan di kantor-kantor partai di PDIP sendiri di kantor pusat kamu bangun banyak vertikal garden," sambung Hasto.

Acara tersebut kata Hasto, DPP PDIP menganggarkan uang senilai Rp 600 juta untuk penghijauan di Kantor DPP PDIP.

"Dan pada saat itu saya merencanakan bahwa ada anggaran sebesar Rp 600 juta untuk penghijauan untuk kantor partai kami buat sekitar 5 vertikal garden. Dan saat itu saya meminta pada saudara Saeful juga menawarkan diri untuk membantu itu. Ada alokasi Rp 600 (juta) dan Rp 200 (juta) sebagai downpayment tapi dalam pelaksanaannya hal tersebut terealisasi karena adanya persoalan ini di mana program dilaksanakan setelah ulang tahun partai pada tanggal 10 Januari 2020. Jadi apa yang dimaksudkan dalam komunikasi itu sepenuhnya belum terjadi pada saat itu," beber Hasto.

"Jadi itu Terkait adalah penanaman pohon tadi ya?," Jaksa kembali menegaskan dan diamini oleh Hasto.

Populer

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

KPK Juga Usut Dugaan Korupsi di Telkom Terkait Pengadaan Perangkat Keras Samsung Galaxy

Rabu, 15 Mei 2024 | 13:09

Alvin Lim Protes Izin Galangan Kapal Panji Gumilang

Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:56

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Kementerian BUMN Rombak Susunan Direksi ID FOOD

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:47

Agar Ekonomi Indonesia di Triwulan II Tetap Tumbuh, DPR Ingatkan untuk Lakukan Hal Ini

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:35

Dukung Penuh Pengurus LP3KN, Menag RI Umumkan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:34

Iuran BPJS Tidak Berubah Meski Sistem Kelas Dihapus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:14

Resmi, Massimiliano Allegri Bukan Lagi Pelatih Juventus

Sabtu, 18 Mei 2024 | 07:12

Ayah Mendiang Eki Doakan Pelaku Pembunuhan Vina Cirebon Segera Ditangkap

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:54

Hendropriyono Yakin Prabowo Lanjutkan IKN

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:35

Percetakan di Banda Aceh Meringis jadi Korban Janji Manis Caleg

Sabtu, 18 Mei 2024 | 06:16

Hendropriyono: Demokrasi Pancasila Tidak Mengenal Oposisi

Sabtu, 18 Mei 2024 | 05:55

Selengkapnya