Berita

Sekjen PBB, Antonio Guterres/Net

Dunia

Minta Negara Jangan Kesampingkan HAM, Sekjen PBB: Ingat Ancamannya Virus, Bukan Manusia!

KAMIS, 23 APRIL 2020 | 14:10 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres meminta negara-negara untuk tidak mengambil langkah-langkah represif dengan alasan yang tidak terkait dengan pandemik virus corona baru (Covid-19).

Dalam laporan PBB yang baru dirilis, Guterres mengungkapkan, ia menyoroti bagaimana hak asasi manusia harus memandu respons dan pemulihan krisis kesehatan, sosial, dan ekonomi, yang mencengkram dunia. Ia juga mengatakan, virus tidak memberda-bedakan.

"Kami melihat efek yang tidak proporsional pada komunitas tertentu, meningkatnya kebencian, penargetan kelompok-kelompok rentan, dan risiko keamanan yang tidak wajar merusak respons kesehatan," ujar Guterres pada Kamis (23/4) seperti dimuat Reuters.

"Terhadap latar belakang meningkatnya etno-nasionalisme, populisme, otoritarianisme, dan penolakan terhadap hak asasi manusia di beberapa negara, krisis dapat memberikan dalih untuk mengambil langkah-langkah represif untuk tujuan yang tidak terkait dengan pandemi," katanya.

"Ini tidak bisa diterima," tegas Guterres.

Laporan PBB itu juga menyatakan, migran dan pengungsi menjadi kelompok rentan akan dampak krisis kemanusiaan. pasalnya, saat ini sudah ada lebih dari 131 negara yang menutup perbatasan mereka, dengan hanya 30 negara yang mengizinkan pengecualian bagi pencari suaka.

Guterres kemudian meminta pemerintah untuk transparan, responsif, dan akuntabel, serta menekankan bahwa ruang sipil dan kebebasan pers yang kritis.

"Respons terbaik adalah respons yang proporsional terhadap ancaman langsung sambil melindungi hak asasi manusia dan supremasi hukum," ungkapnya.

Dalam laporan tersebut, juga disebutkan pandemik bisa menciptakan kesulitan lebih lanjut di mana dapat meningkatkan ketegangan dan memicu kerusuhan sipil.

"Dalam semua yang kita lakukan, jangan pernah lupa: ancamannya adalah virus, bukan manusia," kata Guterres.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya