Berita

Gubernur California Gavin Newsom/Net

Dunia

Gubernur California Tidak Akan Membuka Lockdown Sebelum Sebarkan Uji Covid-19 Secara Merata

KAMIS, 23 APRIL 2020 | 12:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah California telah memberlakukan penguncian atau lockdown sejak pertengahan Maret lalu. Termasuk yang harus ditutup adalah tempat hiburan, resto, bar, sekolah dan layanan publik, serta pemberlakuan pembatasan perjalanan.

Gubernur California Gavin Newsom meminta kepada 40 juta penduduk California untuk tinggal di rumah dan mematuhi aturan pemerintah.

Pada Rabu (22/4), pasca protes warga, banyak negara bagian di Amerika Serikat (AS) yang mulai berencana membuka penguncian secara bertahap, dengan mengijinkan kembali membuka ekonomi.

Namun, agaknya Newsom tetap ingin melanjutkan masa penguncian.

Di 50 negara bagian beberapa orang Amerika masih terkurung di rumah mereka tanpa batas, tidak dapat bekerja. Sementara yang lain mulai berani keluar untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu.

Newsom berharap warganya pun bisa menyusul keluar menyudahi masa lockdown, tetapi ia masih membutuhkan beberapa langkah sebelum keputusan itu diambilnya.

"Saya berharap saya bisa menentukan tanggal tertentu untuk mengatakan bahwa kita dapat menyalakan lampu itu dan kembali ke keadaan normal," kata Newsom, dalam sambutan hariannya, Rabu (22/4), melansir Reuters.

Langkah-langkah yang perlu diambil para pejabat kesehatan adalah meningkatkan pengujian atau tes virus corona menjadi 25.000 pasien sehari. Newsom mengatakan Presiden AS Donald Trump telah berkomitmen untuk mengirim 100.000 swab pengujian minggu depan dan 250.000 minggu berikutnya.

“Kita harus memastikan bahwa kita bisa menyebarkan tes uji virus corona ini secara merasa, adil, untuk mengurangi tingkat kematian yang lebih tinggi yang kita lihat di komunitas Afrika Amerika dan Latin,” ujar Newsom.

California telah mencatat kasus virus corona lebih dari 35.000 kasus Covid-19 dengan angka kematian lebih dari 1.300 per Rabu (22/4).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya