Berita

Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (Cespels), Ubedilah Badrun/Net

Politik

Ubedilah Badrun: Aneh, Kepmen ESDM Acuan Harga BBM Dibuat Saat Minyak Dunia Anjlok

KAMIS, 23 APRIL 2020 | 07:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Harga bahan bakar minyak (BBM) yang tak kunjung turun di saat minyak dunia anjlok mengindikasikan banyak hal. Termasuk dugaan adanya permainan antara Kementerian ESDM dengan mafia minyak.

Begitu kata Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (Cespels), Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/4).

Menurut Ubedilah Badrun, seharusnya Presiden Joko Widodo segera menyesuaikan harga BBM dengan harga pasar setelah anjloknya harga minyak dunia.

"Saat ini harga minyak mentah sedang rontok 20 dolar AS per barel, harusnya harga BBM di Indonesia turun minimal 50 persen dari harga saat ini," ujarnya.

Padahal kata Ubedilah, PT Pertamina mempunyai kewenangan untuk menyesuaikan harga BBM non-subsidi. Sedangkan BBM subsidi memang harus menunggu keputusan pemerintah terbaru.

Namun demikian, kata Ubedilah, persoalan tidak turunnya harga BBM di Indonesia terjadi karena adanya Keputusan Menteri ESDM yang terbaru. Yakni Keputusan Menteri ESDM 62. K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang disalurkan Melalui Stasiun yang baru berlaku sejak 1 Maret kemarin.

"Jika dicermati Kepmen ESDM tersebut, terbaca bahwa Kementerian ESDM bisa dinilai sebagai penyebab harga bahan bakar minyak (BBM) tak kunjung turun di tengah anjloknya harga minyak dunia," jelas Ubedilah.

Keputusan Menteri ESDM 62. K/12/MEM/2020 menyebutkan bahwa harga BBM di Indonesia didasarkan pada harga rata-rata produk kilang minyak di Singapura, yakni Mean Oil Platts Singapore (MOPS). Sehingga hanya dapat ditinjau setiap dua bulan, yaitu setiap tanggal 26 pada bulan genap.

"Anehnya Kepmen ESDM itu dibuat saat harga minyak dunia anjlok,” terangnya.

“Ini memungkinkan adanya semacam indikasi akal-akalan antara Kementerian ESDM dengan mafia minyak. Ini patut diungkap sejelas-jelasnya. Maaf perilaku elit yang sedang berkuasa saat ini mulai terlihat semakin buruk, termasuk dalam soal BBM," tegas Ubedilah.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya