Berita

Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono/Net

Politik

Tolak Larangan Mudik, Arief Poyuono: Sama Saja Negara Tak Hadir!

RABU, 22 APRIL 2020 | 21:54 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kebijakan larangan mudik yang diterapkan pemerintah seharusnya tak dilakukan. Sebab, mudik lebaran yang sudah menjadi budaya masyarakat Idonesia adalah hak mutlak warga.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono dalam merespons kebijakan yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo baru-baru ini.

"Tetap boleh mudik asal ada pengawasan dari pemerintah kepada masyarakat yang akan mudik," kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (22/4).


Ada beberapa cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 selain melarang mudik. Misalnya dengan melakukan rapid test kepada calon pemudik sebelum keberangkatan. Para pemudik juga dibekali dengan apat pelindung diri, seperti masker yang dibagikan secara gratis.

"Kemudian semua sarana dan prasarana mudik, baik milik pribadi atau umum wajib disemprot disinfektan sebelum berangkat. Semua itu bentuk kalau negara hadir dan melayani rakyat agar bisa merasakan kebahagian hari raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung," tegasnya.

Alih-alih memutus rantai penyebaran corona, larangan mudik justru akan menyulitkan masyarakat. Khususnya bagi para buruh yang bekerja di perkotaan dan di-PHK.

"Kalau mereka hidup di kota tempat dia bekerja, misalnya Jakarta, mereka akan lebih sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup untuk makan sehari-hari, bayar kontrakan, dan bayar listrik. Jadi buruh yang di-PHK juga sebaiknya jangan dilarang mudik," lanjut Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu ini.

"Justru kalau mereka pulang ke kampung jauh lebih baik dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum, serta masih bisa berkerja di kebun mereka atau di tanah-tanah negara untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum mereka," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya