Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani/Net

Bisnis

Kepercayaan Investor Masih Tinggi, Tapi Kenapa Utang Indonesia Dari Stabil Jadi Negatif?

RABU, 22 APRIL 2020 | 19:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Chief Economist Tanamduit Ferry Latuhihin dalam keterangan tertulisnya mengatakan, kondisi perekonomian nasional yang tertekan bukanlah kondisi yang sesungguhnya karena secara fundamental perekonomian Indonesia positif. Terbukti pekan lalu nilai tukar rupiah mengalami penguatan 2,6 persen (week on week/wow) atas dolar Amerika Serikat (AS).

Menurutnya, rupiah menjadi mata uang dengan kinerja terbaik pekan ini di Benua Asia disusul yen Jepang yang terapresiasi 0,88 persen, baht Thailand yang menguat 0,52 persen, dan dolar Hong Kong yang terapresiasi sebesar 0.03 persen.

"Nilai tukar rupiah juga terus menguat. Debt to GDP rasio kita masih rendah 35 persen. Pertumbuhan ekonomi kita masih bisa 3 persen kalau penanganan corona oleh pemerintah bisa membuat kurva turun pada bulan Juni nanti," ujar Ferry.

Sebelumnya, lembaga pemeringkat, Standard & Poor’s (S&P) Global Ratings merombak tingkat utang Indonesia dari 'stabil' ke 'negatif', yang berarti  meningkatnya risiko keuangan yang dihadapi negara ini, seiring  meningkatnya pengeluaran pemerintah dalam menanggapi wabah virus corona.

Dalam laporannya, S&P menyatakan outlook negatif disebabkan dalam beberapa waktu ke depan Indonesia menghadapi kenaikan risiko eksternal dan fiskal akibat meningkatnya kewajiban luar negeri serta beban utang pemerintah untuk membiayai penanganan pandemi Covid-19 untuk 24 bulan ke depan.

Posisi eksternal Indonesia dianggap telah melemah setelah depresiasi rupiah yang cukup besar, dan beban utang pemerintah akan jauh lebih tinggi secara material.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan, kepercayaan investor terhadap Indonesia masih kuat,  didukung oleh konsistensi pemerintah dan BI dalam melaksanakan kebijakan fiskal, moneter, dan reformasi struktural. Tergambar dari aliran masuk modal asing yang sangat deras.

"Keyakinan ini didasarkan pada fakta bahwa sampai dengan beberapa saat sebelum Covid-19 meluas ke seluruh dunia, kepercayaan investor dan lembaga pemeringkat internasional terhadap prospek dan ketahanan ekonomi Indonesia masih sangat tinggi," ujar Perry di Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Tentu saja ada beberapa catatan negatif tentang itu karena kondisi jangka pendek," kata Perry. Ia menambahkan Bank Indonesia dan kementerian keuangan berkomitmen untuk memastikan kebijakan mereka untuk menghadapi wabah virus akan tetap bijaksana.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kebijakan pemerintah mampu menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung upaya penanggulangan masalah kesehatan akibat pandemi Covid-19.

"Namun kebijakan tersebut mengakibatkan peningkatan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai dampak dari bertambahnya kebutuhan pembiayaan melalui utang dan meningkatnya beban utang," jelas Sri Mulyani.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya