Berita

Politisi Golkar, Firman Soebagyo/Net

Politik

Dituding Biang Kerok Omnibus Law, Ini Kata Golkar

RABU, 22 APRIL 2020 | 18:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai Golongan Karya (Golkar) angkat bicara mengenai tudingan sebagai biang kerok omnibus law RUU Cipta Kerja (Ciptaker) yang kini berujung polemik dan sarat penolakan dari sejumlah pihak.

Politisi Golkar, Firman Soebagyo pun menilai tuduhan tersebut tidak berdasar. Sebagai partai pendukung pemerintah, kata dia, sudah seharusnya Golkar mendukung omnibus law yang dinilai memiliki tujuan baik.

"Kalau Golkar satu suara (mendukung omnibus law). Karena Golkar partai pendukung pemerintah, justru Golkar ini memang harus melakukan karya-kekaryaannya menciptakan lapangan kerja," kata Firman Soebagyo saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Rabu (22/4).


Firman yang juga anggota Tim Omnibus Law RUU Ciptaker ini mengurai, pembahasan omnibus law di tengah pandemik Covid-19 dilakukan agar memiliki landasan hukum dalam hal membuka akses lapangan kerja.

"Karena rencana kerja pemerintah ke depan harus didasari aturan hukum yang ada. Kalau aturan hukumnya enggak ada bagaimana? Pemerintah apa dasar hukumnya untuk melaksanakan recovery ekonomi ke depan?" tuturnya.

Di sisi lain, kritikan yang ditujukan kepada partainya merupakan hak setiap orang dalam negara berdemokrasi. Namun anggota Komisi IV DPR RI ini menyatakan, Partai Golkar akan tetap bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi.

Lebih lanjut, Firman Soebagyo menegaskan Baleg DPR RI yang masih melakukan pembahasan omnibus law RUU Ciptaker yang juga melibatkan stakeholder terkait untuk diakomodir usulannya.

"Ya usulannya apa, nanti kita telaah. Kan begitu," tandasnya.

Kritikan sebelumnya disampaikan Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi yang menyebut RUU tersebut tidak mendesak di tengah mewabahnya virus corona. Bahkan ia menduga partai pimpinan Airlangga Hartarto itu sebagai biang kerok di balik RUU tersebut.

"Nampaknya saat ini yang terjadi adalah pemerintah melalui Menko Perekonomian yang melakukan provokasi buruh dan masyarakat untuk turun ke jalan. Jika sampai buruh terprovokasi maka ini kesalahan pemerintah sendiri. Jika dia tak mau dianggap biang kerok, seharusnya Airlangga dapat mencabut omnibus law dan Kartu Prakerja," tegas Uchok Sky Khadafi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya