Berita

Peternak ayam banyak yang merugi karena penurunan daya beli masyarakat/Net

Nusantara

Imbas Pandemik Corona, Peternak Terpaksa Jual Murah Ayam-ayamnya Daripada Makin Merugi

RABU, 22 APRIL 2020 | 17:39 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sudah sebulan terakhir ini banyak peternak menjual ayam dengan harga murah. Bukan ayam afkir atau sakit, tapi ayam-ayam sehat. Hal ini terpaksa dilakukan demi menyelamatkan diri dari kerugian yang makin besar.

"Sejak wabah corona kami tidak bisa menjual semua ayam, daya beli masyarakat turun hingga 50 persen. Terpaksa kita lepas (jual) harga murah daripada semakin rugi," jelas Heri Haha, peternak ayam warga Nguter, Sukoharjo, Rabu (22/4).

Akibat pandemik corona ini banyak pelanggannya yang mengurangi jumlah pembelian. Selain itu pengiriman ke luar kota juga lebih sulit, karena sejumlah kota melakukan pembatasan arus masuk.

Ditambahkan Heri, dia punya lima kandang dengan kapasitas 10 ribu ekor ayam tiap kandangnya. Saat ini terpaksa sebagian kandang dia panen sebelum waktunya.

"Kalau biasanya panen 40 hari sekali, kemarin usia 30 hari sudah panen, karena biaya pakan dan pengeluaran membengkak," imbuhnya.

Alhasil, kalau harga normal ayam dijual Rp 16 ribu/kg, kini hanya dijual Rp 9-10 ribu/kg saja.

Diakui Heri, sekitar 80 persen peternak di Sukoharjo ikut program kemitraan dengan perusahaan. Namun bukan tanpa rugi, karena biaya pakan juga membebani.

"Sampai saat ini saya belum merumahkan karyawan, meski kerugian mencapai 40 persen, semoga keadaan segera membaik," tandasnya.

Terpisah, Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar),  Singgih Januratmoko, membenarkan soal keterpurukan sejumlah petani dan peternak akibat pandemik Covid-19.

"Tidak hanya peternak, petani dan nelayan yang terimbas. Tapi multiplyer efek, pedagang pasar, warung makan hingga restoran juga merugi. Khusus untuk perdagangan ayam memang lebih terasa, kerugian mereka mencapai 50 persen," kata Singgih saat dihubungi Kantor Berita RMOLJateng.

Singgih yang juga anggota Komisi VI DPR RI ini mengaku tengah memperjuangkan nasib peternak. Salah satunya dengan mendorong BUMN membeli hasil ternak yang kemudian dijual atau dibagikan pada masyarakat.

"Saat ini sudah ada kesepakatan pembelian 12 juta ekor ayam oleh BUMN. Diharapkan bisa membantu peternak, khususnya peternak lokal atau kecil yang ada di daerah," tutup Singgih.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya