Berita

Presiden Jokowi dan Staf Khusus, Andi Taufan Garuda Putra/Net

Politik

Andi Taufan Juga Berpotensi Ganggu Konsentrasi Jokowi

RABU, 22 APRIL 2020 | 11:27 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Sikap Adamas Belva Syah Devara mundur dari Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo harus dicontoh stafsus dan pejabat lainnya yang bermasalah.

Begitu tegas pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/4).

"Apalagi alasan dari Belva sangat common sense, yakni tidak mau menjadi beban presiden, tidak mau menganggu konsentrasi presiden soal polemik kartu pra kerja yang rawan konflik kepentingan dengan perusahaan beliau yaitu Ruangguru," ujar Pangi pada Rabu (22/4).


Menurutnya, apa yang dilakukan Belva Devara patut dicontoh Stafsus Milenial Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra. Sebab, dugaan yang mencuat kepada keduanya sama, yaitu konflik kepentingan atas jabatan yang diemban dengan perusahaan yang dimiliki.

"Mestinya staf khusus presiden Andi Taufan Garuda Putra juga sadar diri, beliau kalau berakhlak baik, mundur juga seperti Belva. Jangan menegakkan benang basah," tegas Pangi.

Staf Khusus Presiden, Andi Taufan Garuda Putra menuai kontroversi setelah menyurati camat seluruh Indonesia untuk “menitipkan” perusahannya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) sebagai relawan Covid-19.

Pangi menilai kasus ini akan mengganggu turut konsentrasi Presiden Joko Widodo. Untuk itu, Andi Taufan harus ikuti langkah Belva Devara.

"Taufan harus segera mundur karena sudah menjadi beban presiden dan bisa menganggu konsentrasi presiden soal surat beliau yang kacau memakai institusi negara padahal hanya staf khusus," pungkas Pangi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya