Berita

Pasien Covid-19/Net

Dunia

Direktur CDC: AS Berpotensi Dihantam Gelombang Kedua Covid-19 Yang Lebih Buruk Pada Musim Dingin

RABU, 22 APRIL 2020 | 08:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat tidak boleh gegabah untuk melonggarkan pembatasan gerak. Pasalnya, negeri Paman Sam tersebut diperkirakan akan dihantam gelombang kedua virus corona yang lebih kuat pada musim dingin nanti.

Peringatan tersebut disampaikan oleh Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Robert Redfield dalam sebuah wawancara dengan Washington Post pada Selasa (21/4).

"Ada kemungkinan bahwa serangan virus pada bangsa kita pada musim dingin tahun depan sebenarnya akan lebih sulit daripada yang baru saja kita lalui," ujar Redfield seperti dikutip CNA.


"Kita akan mengalami epidemi fllu dan epidemi virus corona pada saat yang bersamaan," ujarnya memberikan alasan.

Dengan adanya kombinasi tersebut, Redfield mengatakan, tekanan pada sistem perawatan kesehatan nasional akan lebih besar dibandingkan gelombang pertama yang masih terjadi hingga hari ini.

Untuk mempersiapkan risiko tersebut, Redfield dan otoritas kesehatan publik lainnya meminta pemerintah untuk terus memberlakukan aturan tinggal di rumah, menutup bisnis dan sekolah, karena bisa menghambat penyebaran infeksi.

Meski pembatasan gerak mulai dilonggarkan, Redfield meminta semua individu untuk tetap memberlakukan aturan jarak sosial satu sama lain.

Sementara anjuran tersebut diberlakukan, otoritas kesehatan masyarakat harus meningkatkan sistem pengujian untuk mengidentifikasi mereka yang terinfeksi lalu melakukan penelusuran kontak dengan ketat.

Terkait membangun jaringan pelacakan kontak nasional, Redfield mengungkapkan, pihaknya membutuhkan 300 ribu personel guna menghadapi gelombang kedua Covid-19.

Saat ini, Redfield mengaku CDC sedang berdiskusi dengan para pejabat negara terkait pendaftaran dan pelatihan sukarelawan untuk membantu mengawasi pelacakan kontak.

Hingga saat ini, Rabu (22/4), virus corona baru telah menginfeksi 818.744 orang di AS dengan 45.318 orang maninggal dunia dan baru 82.923 orang yang dinyatakan telah pulih.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya