Berita

Ekonom senior, DR. Rizal Ramli saat memberi pemaparan di acara ILC/Net

Politik

Rizal Ramli: Jangan Sok Jago "Pumping Macro", Beresin Dulu Kasus Coronanya!

RABU, 22 APRIL 2020 | 08:51 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Wabah virus corona baru atau Covid-19 seperti samurai raksasa yang jatuh dari langit. Sekalipun ada raksasa yang mencoba menahan samurai itu, tentu tangannya akan berdarah.

Begitu kata ekonom senior DR. Rizal Ramli saat menjadi narasumber dalam Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk “Corona: Setelah Wabah, Krisis Mengancam?” pada Selasa malam (21/4).

Perumpamaan itu disampaikan Rizal Ramli menyikapi fenomena negara yang sibuk memberikan pompa ekonomi secara makro di saat wabah corona sedang terjadi.

Seharusnya, kata Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu, fokus utama yang harus diselesaikan adalah membiarkan samurai jatuh ke tanah lebih dulu. Dengan kata lain, sebaran virus corona harus menjadi yang utama untuk diselesaikan.

“Kasarnya, Indonesia nggak kaya-kaya amat. Kalau ada perusahaan mau buyback saham, bleeding loe (kamu). Lihat saja semua grup-grup besar di Indonesia, valuasinya drop ada yang Rp 200 T dan sebagainya,” tegasnya.

“Samurai itu harus jatuh dulu ke tanah, baru kita lakukan sesuatu,” sambung Rizal Ramli menekankan.

Mantan Menko Maritim itu lantas mengurai apa yang terjadi di Amerika Serikat. Pompa stimulus sebesar 1 triliun dolar AS ternyata tidak mampu memberi hasil yang sesaat atau tidak signifikan.

“Cuma berapa hari doang indeks di Amerika naik, abis itu anjlok lagi,” ujarnya.

Hal itu terjadi karena corona belum selesai. Sehingga, pompa apapun tidak akan berpengaruh.

Untuk itu, Rizal Ramli mengingatkan agar pemerintah Indonesia tidak salah ambil kebijakan pumping macro. Upaya untuk menekan rupiah ke angka Rp 15 ribu per dolar AS akan menjadi sia-sia jika corona tidak selesai.

“Jadi jangan sok jago. Kemampuan kita terbatas, jangan lakukan makro pumping, atau corporate pumping yang tidak perlu. Bereskan kasus corona, otomatis nanti semua akan lebih baik,” tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya