Berita

Ilustrasi/Net

Hukum

Usai Bagikan Bantuan Ke Warga Terdampak Covid-19, Relawan Gusdurian Sumenep Kena Gibeng Oknum Polisi

SELASA, 21 APRIL 2020 | 13:25 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kelompok masyarakat Nahdhatul Ulama (NU) dari Gusdurian Peduli menerima tindakan tidak mengenakan dari oknum Kepolisian.

Ketua Umum Gusdurian Peduli, A'ak Abdullah Al Kudus menerangkan, pihaknya kena gibeng usai membagikan bantuan sosial berupa makanan, ke warga di Desa Sentol Laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep.  

"Aksi pemukulan oleh oknum polisi kepada koordinator Gusdurian Peduli Kabupaten Sumenep merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji dan melanggar hukum. Kami mengutuk keras kejadian tersebut," ujar A'ak Abdullah Al Kudus dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/4).

Kejadian yang terjadi pada Sabtu, (18/4) pukul 22.00 WIB tersebut, diterangkan A'ak, tidak ditemukan alasan yang cukup dari tindak pemukulan satu oknum Polisi bernama Ismail.

Saat itu Oknun Polisi itu marah-marah, dan meminta Koordinator Relawan Gusdurian Peduli Sumenep, Faiqul Khair, menghapus foto kegiatan pembagian makanan yang diambilnya di posko PAM Covid-19.

Padahal kata A'ak, kegiatannya tersebut sudah diketahui oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep, dan beberapa kali diundang rapat bersama Bupati Sumenep terkait penanganan pandemik Covid-19

"Apapun pertimbangan Oknum Polisi dalam melaksanakan tugasnya, tidak dapat menjadi alasan untuk berlaku sewenang-wenang dan menggunakan kekerasan fisik kepada warga sipil, terlebih sebelumnya tidak diawali proses yang sesuai aturan penegakan hukum," ungkapnya.

Oleh karena itu, pihak Gusdurian Peduli mendesak Kapolres Sumenep AKBP Deddy Supriadi, untuk memberikan sanksi yang tegas kepada oknum anggotanya bernama Ismail itu.

"Memerintahkan yang bersangkutan meminta maaf kepada saudara Faiqul Khair secara langsung dan meminta maaf secara terbuka di media massa," ujar A'ak.

"Jika dalam waktu 2x24jam permintaan kami tidak diindahkan, maka kami akan menempuh jalur hukum yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang adil," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya