Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay/Net
BERBUAT baik itu ternyata tidak mudah. Ada saja orang yang menyalahtafsirkan. Kemarin, waktu saya mengabarkan rencana kegiatan membagi sesuatu ke masyarakat, itu bukan berarti ada niat riya atau tidak ikhlas.
Pemberitahuan itu memang disengaja. Ada beberapa alasan mengapa perlu disampaikan di ruang publik seperti ini. Pertama, menjaga keseimbangan antara perkataan dan perbuatan. Selama ini, orang mengetahui kalau saya sering mengeritik pemerintah. Kalau bisa mengeritik, mestinya harus bisa berbuat. Itu ada dasarnya di dalam Al-Quran:
يَا Ø£ÙŽÙŠÙّهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا Ù„ÙÙ…ÙŽ تَقÙولÙونَ مَا لَا تَÙْعَلÙونَ Ûž ÙƒÙŽØ¨ÙØ±ÙŽ Ù…ÙŽÙ‚Ù’ØªÙ‹Ø§ عÙنْدَ اللَّه٠أَنْ تَقÙولÙوا مَا لَا تَÙْعَلÙونَ
Artinya, "
Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan,†(Surat As-Shaff ayat 2-3).
Kedua, sebagai wakil masyarakat, harus peka dan peduli kepada keadaan masyarakat. Walau tidak semua persoalan bisa dibantu, setidaknya dalam situasi sulit seperti sekarang bisa hadir membantu mereka. Bagi yang mengikuti kiprah saya, insyaAllah pasti mengetahui bahwa selama ini pun saya selalu turun ke desa-desa untuk bertatap muka dan bersilaturrahim dengan masyarakat.
Kegiatan ini pun tentu bisa dimaksudkan untuk menyapa sekaligus menunjukkan kepekaan dan kepedulian. Sebetulnya, hampir setiap tahun kami melaksanakan kegiatan seperti ini. Tetapi tidak selalu diumumkan.
Ketiga, sebagai wakil rakyat, tugasnya memang adalah bicara. Kalau ada wakil rakyat yang tidak bisa bersuara dan menyampaikan aspirasi masyarakat, berarti sebagian tugasnya tidak terlaksana. Tetapi, konsekuensi dari berbicara adalah harus bisa berbuat nyata.
Sebaliknya, kita juga sering berbuat, tetapi masyarakat selama ini tidak tahu. Karena itu, perlu ada keseimbangan antara bicara dan berbuat. Kalaupun dibicarakan, tujuannya adalah agar masyarakat tahu bahwa kita juga sudah berbuat.
Keempat, seperti yang sebut di atas, tidak semua yang saya perbuat di dapil diumumkan ke publik. Ada banyak yang sudah saya lakukan juga. Banyak juga bantuan yang sudah saya salurkan secara pribadi namun tidak pernah saya sampaikan ke publik. Bahkan, nilainya jauh lebih besar dari ini.
Mengapa tidak diumumkan, karena memang ada banyak hal yang perlu disampaikan, ada juga yang tidak perlu. Dalam konteks ini, bagi saya, kegiatan kami RamadHan nanti layak untuk disebut ke publik sebagai bagian dari rasa syukur pada Allah. Firman Allah:
وَأَمَّا بÙÙ†ÙØ¹Ù’مَة٠رَبÙّكَ ÙÙŽØÙŽØ¯Ùّثْ
Artinya:
“Adapun mengenai nikmat Rabbmu, maka ceritakanlah†(QS. Adh-Dhuha: 11).
Akhirnya, semoga niat dan kegiatan baik ini berjalan lancar dan sukses. Semoga bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang nanti menerima. Amin.
Penulis adalah wakil ketua Fraksi PAN dan anggota Komisi IX DPR